Site icon Jernih.co

Ringankan Biaya Nikah saat Pandemi, Wali Kota Semarang Pinjamkan Mobil Dinas

SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, S.E., M.M., meminjamkan mobil dinasnya untuk kegiatan pernikahan. Informasi ini ia unggah dalam bentuk poster di akun Twitter-nya @hendrarpihadi pada 4 Juli 2020 pukul 7.57 WIB.

Dalam poster itu tertulis:

Mau nikah? Butuh mobil? Boleh pinjam mobil dinas Pak Wali? Monggo! Mobil dinas/jabatan (Camry) saat ini dapat dipinjam pakai untuk kegiatan pernikahan khususnya bagi warga Kota Semarang (yang tidak mampu). Jadwal pemakaian, Sabtu: siang & malam; Minggu: siang & malam. Ajukan surat permohonan ke Wali Kota Semarang (cq. Bag. Rumah Tangga)

Dalam pesan tertulisnya,  Hendi, sapaan akrab Wali kota Semarang, mengatakan bahwa peminjaman mobil Toyota Camry bernomor polisi H 1 A ini untuk meringankan biaya pernikahan,  khususnya untuk warga kurang mampu, di tengah pandemi COVID-19.

“Saya berharap warga kurang mampu dapat memetik manfaat dari peminjaman mobil dinas ini, khususnya dapat meringankan biaya pernikahan di tengah COVID-19,” tuturnya.

Nantinya, mobil akan dipinjamkan termasuk fasilitas Bahan Bakar Minyak (BBM)  plus sopirnya. Namun, pihaknya membatasi area pemakaian mobil tersebut hanya dalam Kota Semarang saja.

Warga yang berminat bisa langsung mengirimkan surat permohonan peminjaman mobil yang dilengkapi surat perjanjian pinjam pakai serta Kartu Tanda Penduduk (KTP). Semua permohonan ini dikirimkan kepada Wali Kota Semarang c.q. Bagian Rumah Tangga Sekretariat Daerah Kota Semarang.

Bukan kali ini saja Hendi “meminjamkan” fasilitas milik negara kepada warga Semarang. Dilaporkan Vivanews, Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Semarang yang terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh, Kalipuncur, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, dialihfungsikan sebagai tempat isolasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait COVID-19.

Tempat isolasi yang memiliki 94 kamar untuk PDP dan 6 ruang isolasi darurat ini dilengkapi dengan sistem sterilisasi terpadu mulai dari bilik uap disinfektan kendaraan, bilik penyemprot disinfektan untuk pasien dan tenaga medis, hingga penyaring udara serta instalasi pengolahan air limbah.

Hendi menyatakan bahwa pembangunan ruang isolasi yang dia inisiasi telah sesuai dengan standar fasilitas kesehatan.

“Sesuai target untuk siap pada tanggal 30 Maret, hari ini sudah siap. Saya sendiri sudah cek lokasi sudah oke, alat-alatnya juga sudah siap semuanya,” ujarnya pada Senin (30/3/2020).

Selain Rumdin, tempat lain yang “disulap” menjadi tempat isolasi adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Semarang. Tempat ini akan difokuskan untuk isolasi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan kapasitas 69 kamar.

Menurut data siagacorona.semarangkota.go.id, per 4 Juli 2020, kasus positif COVID-19 di Semarang berjumlah 696 kasus dengan rincian 565 berada di Kota Semarang, sedangkan 131 berada di luar kota.

Sementara jumlah pasien sembuh mencapai 927 pasien, dengan rincian 764 di dalam kota dan 163 di luar kota.  Untuk pasien meninggal, angkanya mencapai 192 orang, 154-nya di dalam kota sementara 38 lainnya di luar kota.

Exit mobile version