Site icon Jernih.co

Rodrigo Duterte Calonkan Putrinya Jadi Presiden Filipina

JERNIH — Dua bulan lalu Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan tidak ingin putrinya; Sara Duterte-Carpio, mencalonkan diri sebagai presiden.

Sabtu 2 Oktober, saat ditanya wartawan ABS-CBN apakah Sara Duterte-Carpio akan mencalonkan diri, berpasangan dengan Senator Christopher ‘Bong’ Go, Presiden Rodrigo Duterte menjawab; “It’s Sara-Go.”

Jawaban itu terekam dalam klip video yang beredar luas di Filipina. Dalam klip yang sama, Presiden Duterte ditanya wartawan kapan Sara Duterte mengajukan pencalonannya? Jawabnya; “Saya benar-benar tdak tahu. Saya tidak tahu sama sekali.

Wartawan mendesak lagi dengan pertanyaan; “Apakah Anda telah memberi izin putri Anda mencalonkan diri sebagai presiden?”

“Ah tidak. Sebenarnya kami tidak berbicara tentang politik. Saya mengatakan bahwa itu untuk yang terbaik,” jawab Duterte.

Christina Garcia Frasco, walikota Liloan yang menjadi juru bicara Sara Duterte-Carpio, mengatakan kepada Reuters; “Sejauh ini pengetahuan saya apa yang dilaporkan berita lokal. Kami tidak memiliki komentar lain.”

Senator Christopher ‘Bong’ Go tidak menanggapi permintaan komentar wartawan.

Pencalonan Sara Duterte-Carpio sebenarnya telah bisa diterka sejak Presiden Rodrigo Duterte mengatakan pensiun dari politik. Pernyataan disampaikan usai mengantar Senator Christopher ‘Bong’ Go mengajukan pencalonan sebagai wakil presiden.

Saat itu pers bertanya-tanya, Bong Go mendampingi siapa? Analis memperkirakan Rodrigo Duterte sedang membuka jalan bagi putrinya, dan melakukan perjodohan politik; menduetkan Sara dengan Bong Go.

Semula, Rodrigo Duterte akan mencalonkan diri untuk jabatan wakil presiden. Rencana ini ditentang sebagian besar orang Filipina karena melanggar semanga konstitusi.

Rodrigo Duterte dihadapkan pada pilihan sulit. Di satu sisi dia tidak ingin Sara Duterte mencalon diri sebagai presiden. Di sisi lain, ia kehilangan hampir semua sekutu politiknya.

Tiga dari empat sekutu politik itu; Manny Pacquiao, Isko Moreno, Panfilo Lacson, dan Koko Pimentel, kini mencalonkan diri sebagai presiden Filipina.

Tidak ada jaminan salah satu dari mereka melindungi Duterte dari upaya Pengadilan Kriminal Internasional menyeretnya ke meja hijau dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dalam perang melawan narkoba.

Duterte butuh rasa aman setelah pensiun dari panggung politik terbuka. Namun dia dipastikan akan berkampanye untuk putrinya, dan saat sang putri berkuasa memainkan peran di belakang layar.

Exit mobile version