- Vaksin melewati uji klinis 28 hari.
- Pengujian dilakukan saat Rusia gelar vaksinasi massal.
- Negara-negara Barat dan AS masih belum menyetujui penggunaan vaksin Rusia.
JERNIH — Rusia belum berhenti bereksperimen dengan vaksin. Kali ini, negeri itu menyetujui penggunaan vaksin Sputnik-V versi dosis tunggal.
RDIF, perusahaan investasi Rusia yang mendanai pengembangan vaksin, mengatakan Sputnik Light — nama resmi versi baru vaksin Spunik-V — menunjukan kemanjuran 79,4 persen. Sedangkan kemanjuran vaksin Spunik-V dua suntikan mencapai 91,6 persen.
Data kemanjuran diambil dari pengujian 28 hari setelah suntikan diberikan kepada relawan. Pengujian dilakukan saat Rusia melakukan program vaksinasi massal antara 5 Desember 2020 sampai 15 April 2021.
Sejauh ini vaksin Sputnik-V telah disetunjui untuk digunakan di 60 negara. Rusia kewalahan memenuhi permintaan, sehingga harus bekerja sama dengan produsen di sejumlah negara.
Namun, vaksin Sputnik-V belum disetujui Badan Obat-obatan Eropa (EMA) dan Badan Obat dan Makanan AS (FDA). Barat mewaspadai Sputnik-V karena khawatir Moskwa menggunakannya sebagai soft power untuk memajukan kepentingannya.
Moskwa mendaftarkan vaksinnya Agustus 2020, sebelum uji klinis skala besar. Namun, jurnal medis terkemuka The Lancet mengatakan vaksin Sputnik-V dua dosis aman dan 90 persen efektif.
Kini, 20 juta orang di seluruh dunia telah menerima suntikan pertama Sputnik V.