- Paolo Rondelli adalah aktivis gay yang memperjuangkan hak-hak LGBT+
- Ia akan memerintah 34 ribu rakyatnya selama enam bulan ke depan.
JERNIH — San Marino, republik mungil di Italia tengah, menjadi negara pertama di dunia yang secara terbuka memilih LGBT+ sebagai kepala negara.
Paolo Rondelli, satu dari captains regent di San Marino, akan memimpin negeri itu dalam enam bulan ke depan. Ia akan ditemani Oscar Mina.
BACA JUGA:
- Paus Fransiskus Dukung Serikat Sipil Kaum Gay
- Putin : Selama Saya Presiden, Perkawinan Itu hanya untuk Pria dengan Wanita!
Pria berusia 58 tahun itu mengatakan bahwa dia mungkin akan menjadi kepala negara pertama yang tergabung dalam komunitas LGBT.
Marco Tonti, kepala asosiasi Arcigay di Emilia Romagna, memuji pemilihan Rondelli sebagai peristiwa bersejarah. “Dia adalah kepala negara dan aktivis gay pertama yang terbuka untuk hak-hak LGBT,” kata Tonti.
Menurutnya, ada preseden di antara kepala pemerintahan dan menteri tapi ini yang pertama di dunia untuk seorang kepala negara.
Xavier Bettel dari Luxemburg dan Ana Brnabic (Serbia) adalah dua contoh perdana menteri LGBT saat ini di Eropa.
Beberapa politisi ambil bagian dalam upacara dua captains regent, Jumat lalu, termasuk senator dan aktivis LGBT Monica Cirinna.
“Paolo Rondelli adalah orang dengan budaya luar biasa dan pengalaman diplomati dan politik hebat,” kata Cirinna di laman Facebook-nya.
San Marino berpenduduk 34 ribu, terkurung daratan di wilayah Emilia Romagna, Italia tengah. Secara tradisional negeri itu dipimpin dua kapten bupati atau captains regent.