Site icon Jernih.co

Sekda Jabar Tekankan Pentingnya Pembangunan Rendah Karbon

Jabar melepas kurang lebih 135.212.470 ton CO2eq emisi gas rumah kaca. Komposisi yang paling banyak yaitu dari energi sebesar 40 persen dan transportasi sebesar 31 persen.

JERNIH – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja membuka Workshop Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim untuk Mendorong Ekonomi Hijau di Provinsi Jabar di Ballroom Hotel Hilton, Kota Bandung, Rabu (20/4/2022).

Dalam workshop tersebut, Setiawan menuturkan bahwa ada tiga faktor yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ketiga faktor itu yakni asupan gizi, pendidikan, dan lingkungan yang sehat.

“Sekitar 60-70 persen kesehatan kita ini dipengaruhi kondisi lingkungannya. Kalau bicara kondisi lingkungan, adalah bagaimana kita bisa menekan emisi karbon,” kata Setiawan.

Setiawan melaporkan, Jabar sendiri melepas kurang lebih 135.212.470 ton CO2eq emisi gas rumah kaca. Komposisi yang paling banyak mengeluarkan yaitu dari energi sebesar 40 persen dan transportasi sebesar 31 persen.

“Pembangunan rendah karbon kurang lebih ada lima item, yaitu pengembangan industri hijau, pengelolaan limbah, pembangunan energi berkelanjutan, rendah karbon pesisir dan laut, serta pemulihan lahan berkelanjutan,” ucap Setiawan.

“Berdasarkan inilah kita Jawa Barat ini sebetulnya sudah melakukan beberapa upaya. Walaupun barangkali saat ini ada yang sudah berjalan dan satu lagi barangkali signifikansinya masih harus kita terus masifkan,” ujarnya.

Pemda Provinsi Jabar sendiri menjadi salah satu provinsi yang menandatangani nota kesepahaman Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon (PPRK) dengan Kementerian PPN/Bapennas pada 2 April 2019.

Setiawan pun berharap, workshop tersebut akan menguatkan kembali komitmen bersama dalam menjaga dan memelihara lingkungan, serta pentingnya dukungan dan kolaborasi dalam memenuhi target penurunan emisi dapat dicapai dengan menjaga pertumbuhan ekonomi. [*]

Exit mobile version