- Selama pandemi Dr Vivek Rai menyelamatkan ratusan orang.
- Dalam beberapa hari terakhir ia kedatangan orang-orang sekarat, dan mati di hadapannya.
- Dr Vivek Rai depresi dan memilih bunuh diri.
JERNIH — Dr (Med) Vivek Rai menyelamatkan ratusan pasien Covid-19 selama badai pandemi virus korona yang melanda India. Ia depresi luar biasa dan bunuh diri.
“Dia dokter brilian dari Gorakhpur, Uttar Pradesh. Dia menyelamatkan ratusan pasien selama pandemi,” kata Dr Ravi Wankhedkar, mantan ketua Asosiasi Medis India (IMA), kepada NDTV.
Dr Vivek bekerja di rumah sakit swasta satu bulan terakhir. Setiap hari, menurut Dr Wankhedkar, Vivek menangani tujuh sampai delapan pasien baru.
“Beberapa hari terakhir dia depresi berat karena banyak pasien dalam kondisi sekarat terus berdatangan,” kata Wankhedkar.
Dr Vivek, masih menurut Wankhedkar, mengambil keputusan sulit untuk mengakhiri hidupnya karena tidak ingin berlama-lama hidup di tengah orang-orang menderita.
“Ia tidak bisa melihat orang-orang yang berada dalam pengawasannya tewas satu per satu, karena itu merupakan kegagalannya,” ujar Wankhedkar.
Di Twitter-nya, Wankhedkar menulis kematian dokter brilian itu adalah pembunuhan oleh sistem yang menciptakan frustrasi akibat kekurangan fasilitas perawatan kesehatan dasar.
“Ini semua akibat ilmu pengetahuan yang buruk, politik yang buruk, dan pemerintahan yang buruk,” katanya.
Polisi di Malviya Nagar, Delhi selatan, mengatakan dokter itu meninggalkan catatan bunuh diri. Jenazahnya dibawa untuk diperiksa, dan penyelidikan sedang berlangsung.
India sedang mengalami gelombang kedua pandemi virus korona, dengan strain baru yang disebut varian India sebagai pemicunya. Media sosial disesaki cerita orang-orang putus asa mencari oksigen atau tempat tidur di rumah sakit.
Pasokan oksigen terbatas karena lonjakan permintaan yang menggila. Di jalan-jalan, orang-orang mengeluh sesak nafas dan berteriak meminta oksigen.
Kereta Oxygen Express,yang membawa tanker ke negara bagian paling parah terkena Covid-19, kewalahan memenuhi permintaan. Pengadilan Tinggi Delhi memutuskan rumah sakit di ibu kota nasional harus diberi kuota oksigen penuh dengan cara apa pun.