Site icon Jernih.co

Sembilan Nakes Korban KKB Berhasil Dievakuasi

Para Nakes kini telah berada di Jayapura akan mendapatkan perawatan lebih lanjut.

 JERNIH-Sebanyak sepuluh orang dimana Sembilan diantaranya tenaga kesehatan (Nakes) berhasil dievakuasi Komando Operasi Gabungan (Koopsgab) TNI Papua. Para Nakes tersebut bertugas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang saat terjadi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Pada sore pertama ini, kita berhasil mengevakuasi 10 orang, terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan, yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita, dan 5 mantri,” kata Kepala Staf Kodam XVII/Cenderawasih Brigjen Bambang Trisnoha dalam keterangan tertulis, pada Jumat (17/9/2020).

Satu Nakes diketahui meninggal atas nama Gabriella Meilani, hingga saat ini masih ada di Distrik Kiwirok. Gabriella menjadi korban ketika terjadi serangan KKB.

Tim evakuasi mengaku kesulitan mengevakuasi Gabriella. Karena faktor jurang terjal dan cuaca buruk, sehingga menghalangi evakuasi Gabriella.

Sedangkan satu Nakes lainnya, Kristina Sampe ditemukan Satgas di jurang dalam keadaan hidup.

Sebelumnya, dua Nakes di Papua dikabarkan hilang dalam penyerangan KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin (13/9/2021). Setelah melakukan pencarian, aparat menemukan dua orang nakes itu di jurang.

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengakui pihaknya menyerang fasilitas publik, seperti puskesmas dan gedung sekolah di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua pada 13-14 September 2021, lalu. OPM juga menyatakan bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Sebby menyatakan jika aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan untuk dapat memisahkan diri dari Indonesia. OPM bahkan menyatakan siap jika perbuatannya dibawa ke hukum internasional.

“Kami siap ke hukum internasional jika kami salah. Tapi kami tetap punya dekat untuk hancurkan semua fasilitas milik pemerintah kolonial Indonesia,”.

Ia memastikan mereka akan terus menyerang sejumlah fasilitas-fasilitas yang menjadi bagian program pemerintah Indonesia.

“Akan kami hancurkan semuanya di seluruh tanah Papua dan kami akan bangun kembali setelah Papua merdeka penuh dari tangan pemerintah kolonial Indonesia,” kata Sebby (tvl)

Exit mobile version