Site icon Jernih.co

Seorang Remaja Palestina Tewas Terlindas Tank Israel di Jabalia

Jabalia telah hancur akibat serangan Israel selama bertahun-tahun [Getty]

JERNIH – Seorang remaja Palestina berusia 16 tahun tewas pada hari Kamis (11/12/2025) setelah pasukan Israel menembaknya dan kemudian melindasnya dengan tank di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Menurut kantor berita Palestina WAFA, bocah itu diidentifikasi sebagai Zaher Nasser Shamiya. Ia ditembak pasukan Israel sebelum sebuah tank melindas tubuhnya, membelahnya menjadi dua. Insiden itu terjadi di Gaza tengah dekat “Garis Kuning” yang memisahkan wilayah yang dikuasai Israel dari wilayah Gaza lainnya.

WAFA menambahkan bahwa tim pertahanan sipil medis menemukan 30 jenazah dari kuburan massal di dalam Kompleks Medis al-Shifa pada hari yang sama. Menurut pihak berwenang, mereka yang terlibat dalam operasi penyelamatan meyakini bahwa jumlah total korban yang terkubur di lokasi tersebut mungkin melebihi 300 orang seiring berlanjutnya pencarian itu.

Pembunuhan Shamiya terjadi di tengah apa yang telah ditegaskan Pelapor Khusus PBB sebagai genosida terhadap warga Palestina di Gaza, dengan mencatat skala kematian warga sipil, penghancuran berulang infrastruktur, dan kondisi pengungsian paksa.

Jumlah korban jiwa di kalangan anak-anak di Gaza telah menjadi fokus utama organisasi kemanusiaan sepanjang konflik. Save the Children menyatakan pada tahun 2025 bahwa lebih dari 20.000 anak telah tewas, menggambarkan situasi tersebut sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam peperangan modern.

UNICEF melaporkan bahwa kondisi anak-anak di Gaza telah menjadi mengerikan dan tidak mungkin untuk bertahan hidup, dengan ribuan anak tewas atau terluka dan banyak lagi yang menjadi yatim piatu. Kuburan massal telah ditemukan di beberapa lokasi di Gaza menyusul operasi militer Israel.

Badan-badan PBB dan para ahli forensik sebelumnya telah menyatakan keprihatinan atas jenazah yang ditemukan di al-Shifa dan pusat-pusat medis lainnya, memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya korban tewas di daerah-daerah yang menjadi sasaran pemboman dan serangan darat mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Kamp pengungsi Jabalia, salah satu daerah terpadat di Gaza, telah mengalami serangan Israel berulang kali sejak awal perang, termasuk pemboman yang menghancurkan seluruh blok perumahan.

Pasukan darat dan tank tetap aktif di beberapa bagian Gaza utara, seringkali menghentikan masuknya petugas medis dan menunda evakuasi korban tewas dan luka-luka.

Exit mobile version