Para pakar menimbang situasinya dengan menyebutkan, ini merupakan tantangan dan tugas raksasa logistik. “Rantai pendinginan menjadi aspek tantangan paling besar dalam pengiriman vaksin ini“, ujar Amesh Adalja dari Johns Hopkins Center for Health Security.
JERNIH– Perusahaan bio farmasi Jerman, BioNTech telah mengumumkan penemuan vaksin virus corona pertama dengan keampuhan hingga 90 persen yang tinggal menunggu izin resmi. Artinya, ada harapan besar pandemi Covid-19 akan segera bisa diperangi dan berakhir. Persoalannya kini, bagaimana logistik pengangkutan, penyimpanan dan pembagian ratusan juta dosis vaksin yang tentu perlu penanganan khusus tersebut.
Tantangan paling berat, vaksin yang sangat peka itu harus ditransportasikan dengan mobil pendingin pada temperatur minus 70° Celsius. Selain itu, harus ada gudang pendingin bersuhu serendah itu di berbagai lokasi yang ditetapkan. Tak hanya itu, vaksin corona terbaru itu hanya tahan beberapa hari dalam gudang atau lemari pendingin.
Menteri kesehatan Jerman, Jens Spahn menegaskan, kemungkinan besar vaksin bisa digunakan di Jerman pada kuartal pertama tahun 2021. “Secercah harapan di ujung lorong gelap pandemi“, ujar Spahn. Jerman sudah memesan 100 juta dosis vaksin BioNTech-Pfizer itu. Jerman juga sudah merencanakan 60 lokasi penyimpanan canggih, yang tempatnya dirahasiakan untuk mencegah pencurian atau bahkan pejarahan.
Menteri kesehatan AS, Alex Azar bahkan lebih optimistis lagi, dengan mengatakan kemungkinan vaksin buatan BioNTech bersama Pfizer itu di negerinya udah dapat mendapat izin resmi Desember depan.
Hanya bertahan lima hari di kulkas
“Kami akan mengirimkan vaksin pada suhu minus 70° Celsius. Di gudang penyimpan khusus juga disimpan pada suhu sedingin itu. Jika hendak digunakan, barulah bisa dipindahkan ke lemari pendingin biasa, dan vaksinnya tahan sampai lima hari,” ujar Direktur BioNTech, Ugur Sahin, dalam wawancara dengan Reuters.
“Kami akan terus memantau dan meneliti, pada temperatur mana vaksinnya bertahan cukup lama. Pengetahuan baru bisa diperoleh Desember mendatang. Jika datanya menunjukkan, vaksin bisa bertahan hingga dua minggu di dalam lemari pendingin biasa, itu sangat melegakan,“kata Sahin.
BioNtech akan melakukan pengiriman logistik seperti itu dalam tiga bulan pertama. Perusahaan bio farmasi tu juga meyakini, kerja sama dengan pemerintah dan rumah-rumah sakit akan berjalan dengan baik.
Para pakar menimbang situasinya dengan menyebutkan, ini merupakan tantangan dan tugas raksasa logistik. “Rantai pendinginan menjadi aspek tantangan paling besar dalam pengiriman vaksin ini“, ujar Amesh Adalja dari Johns Hopkins Center for Health Security.
“Ini tantangan berat di semua lini. Pasalnya tidak semua rumah sakit juga yang berada di kota besar, memiliki kapasitas penyimpanan bertemperatur ekstra dingin yang diperlukan vaksin buatan BioNTech ini,” kata Adalja.
Di Jerman, negara-negara bagian adalah yang bertanggung jawab dalam alokasi vaksin ini. Negara bagian Bayern misalnya sudah menyiapkan tempat penyimpanan sementara di lokasi rahasia. Pemerintah negara bagian ini juga sudah memesan lemari pendingin temperatur ekstra rendah.
Untuk transportasi dan pembagiannya, militer Jerman “Bundeswehr“ yang diberi tanggung jawab. “Semua ini untuk menjamin pengamanan penyimpanan sementara vaksin,“ kata juru bicara Bundeswehr. Saat ini sekitar 6.000 tentara sudah diterjunkan membantu perang melawan pandemi corona, kebanyakan bertugas di pusat pelacakan jawatan kesehatan.
Menanggapi tantangan ini, pengelola bandara Frankfurt dan perusahaan logistik Fraport serta maskapai penerbangan Lufthansa menyatakan sejak Maret lalu sudah menyiapkan diri. Bandara Frankfurt yang hanya berjarak sekitar 30 km dari kantor pusat BioNtech di kota Mainz, diyakini akan menjadi salah satu pusat transportasi dan logistik vaksin ke seluruh dunia.
Juru bicara Fraport menyebutkan, mereka memiliki 20 thermotransporter untuk mengangkut produksi farmasi yang peka perubahan temperatur. Selain itu perusahaan pos Jerman Deutsche Post menyatakan sudah mempersiapkan diri untuk mengirimkan vaksin corona.
“Deutsche Post saat ini sedang melakukan perundingan dengan perusahaan farmasi dan pemerintah. Post mampu melakukan pengiriman vaksin yang harus dilakukan pada suhu ekstra dingin. Pembagian vaksin tidak boleh terganggu kendala logistik“ kata Direktur Deutsche Post, Frank Appel.
Divisi kontrak logistik Deutsche Post memiliki 180 lokasi di seluruh dunia yang melayani kebutuhan industri farmasi, dimana produk obat-obatan yang peka bisa disimpan dalam zona temperatur berbeda dan dikemas sedemikian rupa.
Demikian pula perusahaan logistik Swiss, Kühne+Nagel menyatakan kesiapannya untuk mengangkut vaksin Covid-19. Perusahaan logistik ini memiliki 200 truk gandengan untuk transport produk farmasi dan obat-obatan ke seluruh Eropa serta gudang pendingin suhu ekstra dingin. [Reuters]