AMERIKA SERIKAT — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Sabtu (4/07/2020) memperingati hari Kemerdekaan Amerika di Gunung Rushmore, Dakota Selatan. Tempat empat wajah mantan presiden AS terukir di dinding tebing.
Meski Menteri Kesehatan AS telah memperingatkan untuk tidak membuat kerumunan dan harus menggunakan masker, namun Trump tetap mengadakan acara yang dihiasi oleh pesta kembang api tersebut dengan dihadiri banyak orang dan tidak menggunakan masker.
Dilaporkan oleh Reuters (5/7/2020), kasus Covid-19 meningkat di 39 negara bagian AS membayangi perayaan 4 Juli di negara tersebut, karena para pakar kesehatan khawatir bahwa pesta liburan akan menyebabkan lonjakan lebih lanjut dalam infeksi yang dapat membanjiri rumah sakit.
Setelah kota-kota di seluruh negeri membatalkan pertunjukan kembang api tahunan untuk menghindari berkumpulnya banyak orang, banyak orang Amerika meluncurkan roket botol dan lilin romawi di jalan-jalan dan halaman belakang pinggiran kota untuk memperingati Hari Kemerdekaan.
Dalam empat hari pertama bulan Juli saja, 15 negara telah melaporkan peningkatan rekor dalam kasus baru COVID-19, yang telah menginfeksi hampir 3 juta orang Amerika dan menewaskan sekitar 130.000, menurut penghitungan Reuters.
Kasus Florida telah meningkat lebih dari 10.000 selama tiga dari empat hari terakhir, termasuk naik 10.059 pada hari Minggu (5/7), melampaui penghitungan harian tertinggi yang dilaporkan oleh setiap negara Eropa selama puncak wabah Covid-19 di sana.
Menurut Reuters kasus Covid 19 meningkat dalam dua minggu terakhir dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya. Seperti lonjakan kasus di Arizona, California dan Texas, dan cenderung meningkat di negara bagian Midwest yang pernah mengalami infeksi seperti Iowa, Ohio dan Michigan.
Di Phoenix, Arizona, orang-orang berkumpul pada hari Sabtu tanpa masker atau jarak sosial untuk mendengarkan pembicara pada seminar umum tentang menentang pembatasan guna mencegah penyebaran virus.
Banyak orang di kerumunan mengenakan merah, putih dan biru, dan beberapa memegang poster bertuliskan, “Kapitalisme masuk akal. Sosialisme tidak. Go Trump 2020.”
“Kami membuka Arizona terlalu dini,” kata Walikota Phoenix, Kate Gallego di ABC. Dia mengatakan kota itu dalam krisis terkait dengan tes Covid-19, orang-orang menunggu di dalam mobil mereka selama delapan jam, mengantri untuk mencari tahu apakah mereka terinfeksi.
Dalam pidato Hari Kemerdekaan di Gedung Putih pada hari Sabtu, Presiden AS Donald Trump mengklaim tanpa bukti bahwa 99 persen kasus Covid-19 di Amerika Serikat sama sekali tidak berbahaya.
Di Texas saja, jumlah pasien COVID-19 saat ini dirawat di rumah sakit naik ke rekor 7.890 pada hari Sabtu dibandingkan dengan 3.247 pada dua minggu yang lalu.
Walikota Demokrat Austin, Texas, memperingatkan selama wawancara dengan CNN bahwa rumah sakit kotanya dapat mencapai kapasitas dalam dua minggu dan kehabisan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) dalam 10 hari. Di Arizona, sekitar 90 persen tempat tidur ICU penuh.
Trump, seorang Republikan, telah menolak untuk mengenakan masker di depan umum dan enggan mendorong warga Amerika untuk melakukannya, dengan mengatakan itu adalah pilihan pribadi.
Campur tangan pemerintah yang telah memberikan pesan opsional menjadi faktor utama bagi warga untuk tidak mengikuti rekomendasi mitigasi Covid-19 di Pantai Miami, kata walikota Demokrat, Dan Gelber.
Pasien Covid 19 yang dirawat inap di Miami Beach, naik dua kali lipat dalam 14 hari terakhir dan 158 orang menggunakan ventilator.
“Kami menyebarkan berita ini karena hal ini merupakan aktivitas yang luar biasa, dan terlalu banyak orang dengan jelas tidak menganggap serius semua peringatan ini, untuk melakukan jarak sosial dan memakai masker,” katanya Gelber kepada CNN.
Selain meningkatnya kasus, persentase tes Covid-19 dikhawatirkan kembali positif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap tingkat kepositifan di atas 5 persen menjadi perhatian karena menunjukkan ada lebih banyak kasus di masyarakat yang belum terungkap.
Rata-rata tingkat kepositifan di sepuluh negara bagian adalah dua digit selama seminggu terakhir: Arizona (26 persen), Florida (18 persen), Carolina Selatan (17 persen), Nevada (14 persen), Alabama (14 persen), Texas (14 persen), Mississippi (13 persen), Georgia (13 persen), Idaho (11 persen) dan Kansas (10 persen), menurut Proyek Pelacakan COVID-19.
Hakim Lina Hidalgo dari Harris County, mengatakan para pejabat harus proaktif dalam mengatasi virus dan menganjurkan perintah tinggal di rumah. “Kami tidak memiliki ruang untuk bereksperimen. Kami tidak memiliki ruang untuk inkrementalisme ketika kami melihat angka-angka ini,” katanya kepada ABC. [ ]