- Tahun 1975 Belanda berjanji mengembalikan keris Pangeran Diponegoro tahun 1976. Banyak keris di Museum Etnologi Nasional Belanda.
- Tapi tak ada yang bisa memastikan yang mana milik Pangeran Diponegoro. Pengembalian gagal. Kini, siapa bisa memastikan itu keris Pangeran Diponegoro
JERNIH — Foto di atas terdapat dalam artikel berjudul Kris Diponegoro gevonden en teruggegeven aan Indonesië di situs javapost.nl 5 Maret 2020. Teks di bawahnya berbunyi; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Ingrid van Engelshoven, Dubes Indonesia untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja memegang keris Pangeran Diponegoro, dan direktur Museum Nasional Kebudayaan Dunia Stijn Schoonderwoerd.
Kalimat pembuka artikel itu berbunyi Belanda telah mengembalikan keris Jawa milik Pangeran Diponegoro, pahlawan Perang Jawa 1825-1830. Keris itu hilang selama beberapa dekade, dan baru-baru ini diidentifikasi terdapat dalam koleksi Museum Nasional Etnologi di Leiden. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan mengumumkan keris itu memiliki nilai yang luar biasa bagi Indonesia.
Sepekan setelah foto dan berita di atas publish, kantor berita Antara memberitakan kembalinya keris Pangeran Diponegoro dengan mengutip Siswanto, kepala Museum Nasional Indonesia. Menurut Siswanto, keris itu dibawa Kolonel Cleerens, dan sudah jelas catatannya.
Keris itu diserahkan pemerintah Kerajaan Belanda secara simbolis dalam kunjungan kenegaraan Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima ke Indonesia, 10 Maret 2020. Keris diserahkan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Rupanya, pengembalian resmi keris Pangeran Diponegoro baru terjadi saat ini. Selain keris Pangeran Diponegoro, Kerajaan Belanda juga akan mengembalikan rencong Teuku Umar. Tidak ada kabar apakah pemerintah Kerajaan Belanda juga akan mengembalikan Alquran yang diambil dari rumah Teuku Umar.
Mengidentifikasi Keris Diponegoro
Upaya Indonesia memulangkan keris Pangeran Diponegoro tidak dimulai kemarin tahun. Tahun 1975 Indonesia dan Belanda membuat kesepakatan pengembalian benda budaya yang berkaitan dengan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia, salah satunya keris Pangeran Diponegoro.
Namun, pengembalian tak bisa dilakukan pada tahun 1976. Alasannya, ada beberapa keris di Museum Nasional Etnologi Belanda, tapi tidak ada yang bisa memastikan yang mana keris Pangeran Diponegoro. Catatan yang terdapat di Museum Nasional Etnologi Belanda menyebutkan keris dipersembahkan kepada Raja Willem I setahun setelah Perang Jawa berakhir dan menjadi bagian dari Kabinet Barang Langka Kerajaan.
Koleksi ini dibagi di antara museum-museum Belanda tahun 1993. Saat pembagian inilah banyak informasi setiap benda hilang dalam prosesnya. Akibatnya, sampai akhir 1970-an hanya tombak dan pelaja Pangeran Diponegoro yang dikembalikan ke Indonesia, bersama beberapa artefak lainnya.
Kini, siapa bisa memastikan bahwa keris yang dikembalikan pemeirntah Kerajaan Belanda ke Indonesia adalah keris Pangeran Diponegoro?
