Site icon Jernih.co

Tak Terlacak 35 Tahun, Pembunuh Berantai Itu Pensiunan Perwira Polisi

JERNIH –– Selama 35 tahun polisi Prancis melacak pembunuh berantai dengan korban empat orang. Rabu 29 September, polisi menemukan catatan mantan perwira polisi bunuh diri, yang isinya; “Saya lah pembunuh berantai itu.”

Francois Verove, mantan perwira polisi itu, ditemukan tewas di Le Grau-du-Roi — kota di selatan Prancis, di pantai Laut Mediteranea. Sebuah catatan ditemukan di tubuh pria berusia 59 tahun itu.

“Saya adalah Le Grêlé, pembunuh berantai itu,” tulis Verove.

Situs berita ladepeche.fr melaporkan Le Grêlé berarti pria bopeng. Selama empat dekade pembunuh berantai itu dijuluki pria bopeng.

Polisi tidak percaya begitu saja. Pengakuan itu menjadi petunjuk investigasi. Hasilnya, menurut jaksa wilayah, DNA Verove cocok dengan bukti yang ditemukan di beberapa tempat kejadian perkara (TKP). Tes lebih lanjut sedang dilakukan.

Le Grêlé disalahkan atas empat pembunuhan dan serangkaian pemerkosaan sejak 1986. Hampir seluruh kasus tidak terpecahkan sampai saat ini.

Verove mengawali ‘karier’ membunuh dengan merengut Cecile Bloch, bocah usia 11 tahun warga Paris, ibu kota Prancis. Korban berikut Le Grêlé adalah Gilles Politi, pria usia 38 tahun, Irmgard Muller, wanita Jerman usia 20 tahun, dan Karine Leroy, wanita usia 19 tahun,

Namun dalam catatan pendek itu, Verove tidak memberi rincian korban-korbannya. Media Prancis melaporkan Verove bunuh diri setelah gagal memenuhi permintaan pihak berwenang yang menyelidiki kejahatan Le Grêlé.

Verove tampaknya tahu polisi mencurigainya, tapi tak punya bukti. Ia tidak ingin memberi keterangan apa pun, tapi polisi pasti akan terus memburunya.

Tidak diketahui apakah Verove berwajah bopeng, seperti julukannya selama hampir empat dekade. Yang pasti dia memiliki dua anak.

Exit mobile version