- Pemerintah Kamboja mengirim pejabat intelejen untuk membubarkan warga takut kiamat.
- Kiamat yang dimaksud adalah Kamboja dilanda banjir besar, dan hanya ada tempat aman di Gunung Kulen.
JERNIH — Ribuan penduduk Kamboja, Senin 29 Agustus, lari ke Gunung Kulen setelah mendengar kabar dari seorang politisi akan terjadi kiamat.
Khmer Times memberitakan penduduk berkumpul di sebuah rumah pertanian, yang dianggap tempat paling aman saat kiamat tiba. Aparta keamanan merespon dengan menginstruksikan penduduk segera membubarkan diri.
“Jika tidak bubar, kami akan mengambil tindakan hukum yang tepat,” kata Teng Channat, kepala polisi Propinsi Siem Reap.
Ultimatum datang setelah jumlah massa membengkan dari 15 ribu menjadi 20 ribu sampai Senin 29 Agustus sore, dan ribuan lagi masih dalam perjalanan.
Kabar kiamat datang dari Khem Veasna, politisi lokal dan presiden Partai Liga untuk Demokrasi. Teng Channat mengatakan pihak berwenang akan mengambil tindakan hukum jika Veasna tidak membuarkan kerumunan sampai 30 Agustus sore.
Khim Finan, gubernur distrik Banteay Srei di Propinsi Siem Reap, mengatakan pejabat bersikeras agar kerumunan dibubarkan. Namun, katanya, perintah pihak berwenang diabaikan.
Khem Veasna Farm, rumah pertanian milik politisi itu, tidak cukup menampung puluhan ribu orang. Warga yang takut kiamat menghabiskan malam pertama di tenda-tenda di jalan menuju Gunung Kulen, yang lain menyewa kamar di rumah-rumah penduduk terdekat.
Bun Sopheak, pemilik restoran di Gunung Kulen, mengatakan sungguh mencengangkan puluhan ribu orang mudah tertipu dan percaya Kamboja akan kiamat kecuali di Siem Reap.
“Yang tertipu bukan orang miskin dan bodoh,” kata Sopheak. “Banyak dari mereka datang dengan mobil mewah dan terlihat bukan orang bodoh.”
Sejumlah keluarga tidur di tenda bersama seorang bayi baru lahir. Ada yang tidur di dalam mobil di pinggir jalan menuju Gunung Kulen.
Ramalan Khem Veasna menyebutkan seluruh Kamboja, bahkan belahan dunia lain, akan dilanda banjir besar yang menghancurkan. Tidak ada tempat paling aman kecuali Siem Reap, terutama di Gunung Kulen.
Pesan kiamat itu disampaikan lewat Facebook, dan dibagikan ribuan pengikut sang politisi. Dalam hitungan jam sejak video diposeting, orang-orang bergerak ke Gunung Kulen.
Letjen Hun Manit, kepala Departemen Intelejen Kementerian Pertahanan, mengunjungi pertanian Khem Veasna Farm untuk mendesak kerumunan membubarkan diri. Namun, tidak ada warga yang mengemasi barang dan berangkat.