Jernih.co

Terdesak Di Kampung Opitawak, KKB Bakar Sebuah Gereja

MIMIKA-Terdesak dari gempuran pasukan gabungan TNI-Polri, kelompok kriminal bersenjata (KKB) wilayah Distrik Tembagapura, Mimika, menguasai sebuah gereja yang biasa digunakan masyarakat untuk sarana ibadah dan sarana sosial lainnya. Mereka menguasai gereja tersebut dan sedianya akan digunakan sebagai markasnya.

Masyarakat di Distrik Tembagapura, termasuk kampung Opitawak pun memilih menjauh dari KKB karena khawatir akan menjadi korban penindasan KKB. Namun justru KKB pimpinan EB membakar Gereja tersebut dan mengunggah foto-foto aksi mereka ke media sosial.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan gereja yang dibakar adalah Gereja Kemah Injil Indonesia, Klasis Mimika, Jemaat Sinai di kawasan Opitawak, Tembagapura. Pihak Polres Mimika juga berhasil mengidentifikasi pelaku pembakaran gereja tersebut adalah kelompok KKB dan pelakunya berinisial EB.

Baca juga: Jelang PON 2020 Eselon II Kemenpora Berkantor di Papua

“Pelaku pembakaran Gereja di Opitawak dipimpin oleh EB. Kami tahu dari foto-foto yang mereka upload sendiri ke media sosial,” kata Gde Era, Rabu (18/3/2020).

Gde Era juga memastikan bahwa KKB melakukan pembakaran gereja di Opitawak saat mereka kabur dari kejaran aparat TNI-Polri. Beberapa hari sebelumnya mereka berhasil menakut-nakuti ribuan warga dari empat kampung di Tembagapura hingga mereka mengungsi ke Timika.

Baca juga: BIN Deteksi Potensi Kerawanan yang Ancam PON XX Papua

Pasukan Gabungan TNI-Polri berhasil mendesak mundur KKB ke kawasan Opitawak dan Empat anggota KKB tewas dalam baku tembak pada Sabtu-Minggu (14-15/3). Dari kontak senjata itu, berhasil diamankan tiga senjata laras panjang dan beberapa alat perang tradisional.

Hingga kini Tim gabungan TNI-Polri masih terus mengejar KKB di wilayah Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

“Gereja tersebut sebelumya ramai oleh masyarakat di Kampung Opitawak dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan ibadah, tapi sudah beberapa pekan belakangan semenjak KKB menebar teror di wilayah tersebut, masyarakat akhirnya harus mengalah,” kata Kapolsek Temabagapura AKP Hermanto mengungkapkan kesedihannya, Selasa (17/3/2020).

(tvl)

Exit mobile version