“Larangan keluar” sering digunakan pemerintah Cina daratan terhadap aktivis yang menentang pihak berwenang, tetapi juga berdampak pada tokoh bisnis.
JERNIH– Seorang pengusaha Irlandia yang terjebak di Cina selama hampir tiga tahun, saat ini diperbolehkan pulang. Hal itu berkaitan dengan pembatasan perjalanannya yang telah dicabut pemerintah Cina, kata pemerintah Irlandia di Dublin, Jumat (28/1) sore.
Richard O’Halloran tidak dapat meninggalkan Shanghai karena sengketa hukum yang melibatkan property kepemilikan warga Cina dari majikannya.
Menteri Luar Negeri Simon Coveney mengatakan, O’Halloran akan kembali ke Irlandia “segera” setelah pihak berwenang Cina menghapus apa yang disebut sebagai “larangan keluar”. “Ini adalah waktu yang sulit bagi Tuan O’Halloran dan keluarganya,” tambahnya dalam sebuah pernyataan, dan menyatakan berharap dia dabn keluarga mengalami “reuni yang bahagia”.
“Pemerintah telah secara aktif terlibat dalam masalah ini dan senang telah mencapai hasil yang sukses,” kata Coveney.
Coveney mengatakan pencabutan larangan itu terjadi setelah kerja sama antara pejabat kedutaan Cina di Dublin dan pihak berwenang Cina.
Media Irlandia mengatakan dia terbang ke Shanghai pada Februari 2019 untuk mencoba menyelesaikan perselisihan komersial dan hukum yang melibatkan perusahaan penyewaan pesawat milik Cina tempat dia bekerja di Dublin. Dia ditolak izin untuk pergi sampai perselisihan itu diselesaikan.
“Larangan keluar” sering digunakan pemerintah Cina daratan terhadap aktivis yang menentang pihak berwenang, tetapi juga berdampak pada tokoh bisnis.
Perdana Menteri Irlandia Michael Martin mengatakan itu adalah “perjalanan yang sulit” bagi O’Halloran dan keluarganya. “Kami hanya memikirkan mereka hari ini,” tweetnya. [South China Morning Post]