Kusnadi meyakini, seiring berjalannya waktu masyarakat akan memerlukan vaksin.
JERNIH-Hingga saat ini para ilmuwan dan pakar di dunia termasuk di Indonesia masih berlomba dengan waktu untuk menemukan vaksin untuk mengatasi Virus Corona. Hamper semua orang berharap segera ditemukan vaksin virus Corona tersebut untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang sejak akhir 2019 hingga kini masih belum berakhir.
Terkait keberadaan vaksin tersebut, ternyata tidak semua orang percaya perlunya memanfaatkan vaksin tersebut. Jangankan vaksinnya, bahkan keberadaan virusnya pun ada yang tidak percaya.
Meskipun vaksinnya belum ditemukan, namun masyarakat kini sudah terpecah menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang percaya dan merasa perlu memanfaatkan vaksin Covid-19 tersebut dan kelompok yang tidak percaya Covid-19 dan tidak akan memanfaatkan vaksin tersebut. Mereka ini yang kemudian disebut golongan anti vaksin.
Ketua tim uji riset vaksin COVID-19 Universitas Padjadjaran Prof Dr Kusnandi Rusmil, dr., SpA(K), MM, menyatakan tidak terlalu khawatir dengan munculnya dua kelompok dalam masyarakat terkait pemanfaatan vaksin tersebut. Kusnadi bahkan menyebut golongan anti vaksin itu akan hilang dengan sendirinya.
“Tanggapan yang ada di masyarakat itu (anti vaksin) saya pikir dengan berjalannya waktu nanti lama-lama akan baik,” kata Prof Kusnandi dalam pemaparannya yang disiarkan di YouTube LaporCOVID-19, Selasa (13/10/2020).
Menurut Kusnadi, seiring berjalannya waktu masyarakat akan memerlukan vaksin.
“Karena sekarang ini penyakitnya itu ada, penyakitnya masih baru, virusnya baru kita kenal 10 bulan ini, yang sakit itu banyak sudah di seluruh dunia, yang meninggal juga sudah banyak. Mau tidak mau masyarakat nanti akan mengharapkan vaksin,”.
Para anti vaksin, kata Kusnandi, hanya masih terpaku pada kontroversi yang sempat muncul terkait kehadiran vaksin, yakni apakah vaksin tersebut halal atau haram. (tvl)