Site icon Jernih.co

Tinjau Layanan Khusus RSSA, Khofifah: Pasien Covid-19 Terlayani yang Non Covid Terproteksi

Salah satunya, yaitu bilik yang disiapkan bagi nakes untuk melakukan layanan swab, sehingga para nakes tidak berkontak secara langsung dengan para pasien yang terindikasi Covid-19.

MALANG— Demi menyediakan layanan yang berkualitas  untuk pasien covid-19 dan memberikan proteksi bagi pasien non covid-19, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang menyediakan layanan khusus covid-19. Layanan khusus covid-19 dengan kapasitas 92 ranjang tersebut berbeda gedung dengan layanan pasien umum.

Sebelum dioperasikan pekan depan, layanan khusus covid-19 di RSSA ini ditinjau langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kamis (18/6).

Pada peninjauan tersebut, Gubernur Khofifah didampingi Walikota Malang Sutiaji, Dirut RSSA Kohar Hari Santoso yang juga merupakan Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi, dan beberapa OPD di lingkup Pemprov Jatim.

Ruangan khusus Covid-19 RSSA ini sebelumnya merupakan instalasi pelayanan utama atau ruang paviliun. Ruangan tersebut juga telah didesain secara komprehensif bagi para pasien yang terindikasi maupun yang terkonfirmasi Covid-19. Dimana, telah dilengkapi dengan fasilitas ICU, Kamar Operasi (OK), hemodialisa, hingga tempat pemulasaraan jenazah. “Dengan adanya ruangan yang disiapkan dengan pola khusus dan terintegrasi di RSSA, diharapkan bisa menjadi win-win services bagi  masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan,”kata Khofifah, usai melakukan peninjauan.

Khofifah menambahkan, bahwa pola ruangan layanan khusus Covid-19 yang disiapkan secara komprehensif oleh RSSA ini juga bisa memberikan ketenangan bagi pasien-pasien non Covid-19.  Ini penting, untuk bisa memastikan bahwa pasien-pasien non Covid-19 juga bisa tetap terlayani dengan baik dan terlindungi  saat periksa maupun perawatan  di RSSA.

“Dengan adanya layanan khusus Covid-19 ini artinya bahwa pasien-pasien lain tidak perlu khawatir akan terkontaminasi Covid-19. Karena, ruangan sudah terpisah dan didesain sedemikian rupa sehingga aman dan terlindungi,”kata Khofifah.

Selain itu, menurut Khofifah, dengan pola yang disiapkan juga bisa memberikan proteksi bagi tenaga kesehatan (nakes) yang memberikan layanan pada para pasien Covid-19. Ini penting, karena tenaga kesehatan merupakan garda terdepan pada perawatan layanan Covid-19. Salah satunya, yaitu bilik yang disiapkan bagi nakes untuk melakukan layanan swab, sehingga para nakes tidak berkontak secara langsung dengan para pasien yang terindikasi Covid-19.

“Jadi poinnya adalah para nakes bisa terproteksi, demikian pula dengan pasien non Covid-19 yang membutuhkan layanan kesehatan juga terproteksi. Dan dalam saat yang sama bagi pasien Covid-19 juga bisa terlayani dengan baik dan maksimal,” kata mantan menteri sosial itu.

Sementara itu, Dirut RSSA Malang Kohar Hari Santoso menyampaikan, kapasitas bed di ruangan ini tersedia sebanyak 92 bed. Saat ini, semua ruangan tengah dipersiapkan dan disempurnakan. Dan rencananya, mulai minggu depan akan bisa segera dioperasikan.  “Saat ini, kami terus mempersiapkan dan minggu depan sudah siap kami operasionalkan,” kata Kohar yang juga ketua Rumpun Preventif Gugus Tugas Covid-19 Jatim.

Terkait pasien, menurut Kohar, pihaknya juga telah menerima rujukan pasien Covid-19 dari beberapa daerah lain di Jatim. Bahkan, saat ini sudah terdapat 4 pasien rujukan Covid-19 dari Sidoarjo. “Jadi sekali lagi, pasien tidak perlu takut untuk periksa disini karena kami telah memisahkan ruang pelayanan dan perawatan bagi pasien Covid-19 dan non Covid-19,” kata dia. [ ]

Exit mobile version