- Spanyol trauma dengan adu penalti di Euro 2020, saat disingkirkan Italia.
- Pelatih Luis Enrique yakin adu penalti menempatkan pemain berada dalam ketegangan maksimum.
JERNIH — Pelatih Luis Enrique mengatakan sejak setahun lalu pemain Spanyol diberi pekerjaan rumah, yaitu berlatih menembak penalti seribu kali sebelum berangkat ke Piala Dunia 2022.
“Saya membayangkan pemain melakukan pekerjaan rumah itu dengan baik,” kata Enrique jelang pertemuan dengan Maroko di perdelapan final Piala Dunia 2022.
Di Euro 2020 Spanyol mengalahkan Swiss lewat adu penalti, dan disingkirkan Italia di semifinal juga lewat adu penalti.
Enrique melihat kemungkinan laga diakhiri dengan adu penalti saat Spanyol menghadapi Maroko. Ia berkeras adu penalti bukan lotere. Artinya, hanya mereka yang siap — dan berlatih sekian lama — yang memenangkannya.
“Adu penelti adalah momen ketegangan maksimum, dan waktu untuk menunjukan keberanian,” kata Enrique. “Siapa pun dapat menembak penalti degnan cara yang telah diputuskan, dan melatihnya ribuan kali.”
Setiap pemain bisa melatih tembakan penalti. Karena, adu penalti bukan soal menembak dan menipu penjaga gawang, tapi bagaimana mengelola ketegangan.
“Penjaga gawang memiliki pengaruh lebih besar,” katanya.
Spanyol, manurut Enrique, punya penjaga gawang sangat bagus. Salah satunya mampu mengganggu konsentrasi penendang dan memblok bola.
“Setiap kali menyelesaikan latihan, saya melihat banyak pemain yang berlatih menembak penalti dengan penjaga gawang terbaik,” kata Enrique.