Site icon Jernih.co

Utak-Atik Antam, Tiga Pejabat Diganti

JAKARTA – Setelah beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diutak atik, kini giliran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Direktur Utama (Dirut) Antam, kini dijabat Dana Amin menggantikan Arie Prabowo Ariotedjo.

Wakil 1 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan penunjukan Dana Amin sebagai Dirut Antam karena diyakini lebih memahami kondisi perseroan tambang tersebut. Selain itu, memiliki kemampuan dan kecepatan eksekusi.

“Pak Dana Amin yang sebelumnya adalah Executive Advisor di MIND ID sudah memahami kondisi grup secara keseluruhan dan tantangan yang sedang dihadapi Antam,” ujarnya di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Tak hanya Dana Amin, melalui rapat luar biasa itu Dimas Wikan Pramudhito juga ikut diganti, kini posisinya sebagai Direktur Keuangan Antam digantikan Anton Herdianto yang sebelumnya menjabat SEVP Finance di MIND ID.

Kemudian, Risono menjabat Direktur Pengembangan Usaha Antam menggantikan Sutrisno S. Tatetdagat. Menurut Arie, sebagai orang dalam Antam, Sutrisno memahami perkembangan beberapa proyek penting di Antam.

“Kombinasi dari 3 orang ini dan Direksi yang ada diharapkan mempercepat eksekusi proyek-proyek tersebut,” katanya.

Senada dengan itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan perombakan dilakukan sebagai bentuk penyegaran dan mempercepat eksekusi proyek di Antam. Sebab ada beberapa proyek yang dinilai berjalan lambat, seperti di Halmahera Timur.

“Kita mau kejar, jadi yang lambat misalnya feronikel Halmahera Timur itu sudah sejak 2012,” katanya.

Menurutnya, pabrik di Halmahera Timur telah dibangun, bahkan boleh dibilang sudah rampung, namun tak punya pasokan listrik. Padahal, seharusnya jika pabrik telah selesai, otomatis listrik juga telah siap.

“Kenapa feronikel ini kita jadi concern, pabriknya sudah selesai listrik, listriknya masih 0. Ketika pabrik itu selesai, harusnya listriknya selesai juga, ini nggak ada listriknya, akibatnya harus dibangun listrik lagi, akhirnya pabrik berhenti,” katanya. [Fan]

Exit mobile version