- Tiga dosis vaksin Sinovac tak bisa melindungi tubuh dari Omicron.
- Pakar Cina memperkirakan akan ada tiga gelombang infeksi sepanjang musim dingin.
JERNIH — Beijing melonggarkan kebijakan non-Covid-19, analis kesehatan memperkirakan 700 juta — atau setengah dari 1,4 miliar — penduduk Cina akan terinfeksi dalam beberapa bulan ke depan.
Asahi Shimbun edisi 26 Desember melaporkan pemerintah Cina berhenti menerbitkan jumlah kasus terkonfirmasi, termasuk infeksi tanpa gejala, pada 14 Desember.
Pemerintah Cina mengklaim banyak warga menghindari pengujian asam nukleat sehingga tidak mungkin menentukan jumlah valid penduduk terinfeksi. Akibatnya, jumlah kasus yang dilaporkan otoritas kesehatan lebih rendah dari sebenarnya.
Dokumen internal — yang diyakini terkait pertemuan pemerintah Cina dan bocor secara online — menunjukan terdapat 248 juta kasus Covid-19 baru antara 1 sampai 20 Desember, atau 18 persen dari populasi Cina terinfeksi.
Jika tingkat penularan ini dipertahankan, mungkin ada 300 juta kasus pada saat ini.
Pemerintah Cina mengklaim 90 persen awrganya telah menerima dua dosis vaksin. Nakayama Tetsuo, profesor Universitas Kitasato di Tokyo, mempertanyakan kekuatan perlindungan vaksin Cina.
“Vaksin yang dibuat berdasarkan strain berasal dari Wuhan pada tahap awal pandemi tidak efektif melawan Omicron, yang sekarang mendominasi Cina,” katanya.
Beberapa laporan menunjukan vaksin yang diberikan di Cina kurang efektif mencegah penyakit parah dan kematian di antara pasien, dibanding vaksin ribonucleic acid (mRNA).
Sebuah studi yang dilakukan dua universitas di Hong Kong yang dirilis tahun lalu menemukan tiga dosis vaksin Sinovac gagal memberikan antibodi yang cukup untuk menangkis Omicron.
Ben Cowling, profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Hongkong, mengatakan kecepatan penyebaran virus Covid-19 di Cina saat ini melampui waktu dan wilayah di mana pun sejak dimulainya pandemi.
Cowling memperkirakan dalam waktu dekat setengah penduduk Cina akan terinfeksi karena kebanyakan orang tidak memiliki kekebalan terhadap virus itu.
Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi Pusat Pengendalian Penyakit Cina, dalam konferensi pers 17 Desember meramalkan Cina akan mengalami tiga gelombang Covid-19 selama musim dingin. Gelombang pertama terjadi di perkotaan dan berlangsung hingga pertengahan Januari.
Gelombang kedua akan berlangsung pada akhir Januari sampai pertengahan Februari, ketika ratusan juta orang kembali ke kampung halaman untuk Tahun Baru Imlek.
Gelombang ketiga, kemungkinan terjadi antara akhir Februari sampai pertengahan Maret, saat pelancong kembali ke tempat kerja masing-masing.