- Strain Amazon atau varian Brasil masih dipelajari, tapi Menkes Brasil mengklaim lebih menular.
- Penularan brutal terjadi di Manaus, yang membuat Brasil mengirim oksigen dari berbagai kota.
JERNIH –– Brasil mengidentifikasi varian virus korona yang ditemukan di Amazon tiga kali lebih menular, tapi analisis awal menunjukan vaksin mampu melawan.
Menteri Kesehatan Brasil Eduardo Pazuello berusaha meyakinkan legislator bahwa gelombang infeksi yang terjadi di Manaus, kota di wilayah hutan Amazon, sama sekali tidak terduga tapi berada di bawah kendali.
“Kami juga mendapat kabar bahwa vaksin masih ampuh melawan varian ini,” kata Pazuello. “Namun, strain Amazon lebih menular, bahkan tiga kali lebih menular.”
Pazuello juga mengatakan Brasil akan memvaksinasi setengah populasi yang memenuhi syarat sampai Juni 2021, dan sisanya pada akhir tahun.
Target itu dinilai ambisius, karena Brasil hampir tidak bisa menjamin ketersediaan dosis untuk setengah populasi.
Brasil mengimunisasi penduduk dengan vaksin Sinovac dan AstraZeneca tiga pekan lalu. Menurutnya, pakar menganalisis keampuhan kedua vaksin terhadap varian Amazon.
Kementerian Kesehatan mengatakan analisis awal membuktikan vaksin mampu melawan varian Amazon, tapi Institut Butantan di Sao Paulo — yang bermitra dengan Sinovac — mengatakan tidak akan menarik kesimpulan apakah vaksin efektif terhadap varian baru atau tidak.
Pusat Biomedis Fiocruz di Riode Janeiro, yang bermitra dengan AstraZeneca, mengatakan masih mempelajari varian Amazon dengan mengirim sampel ke Universitas Oxford dan menunggu hasil.
Penularan Brutal
Manaus adalah kota yang terletak jauh di dalam hutan hujan Amazon. Kota ini tiba-tiba populer ke seluruh dunia setelah terjadi penularan brutal virus korona.
Rumah sakit kota kehabisan oksigen sepanjang Januari 2021, yang mendorong pemerintah menerbangkan pasokan dari seluruh negeri untuk menyelamatkan penduduk.
Pakar virus berdatangan ke Manaus, meneliti kemungkinan varian baru yang lebih menular. Kesimpulannya, virus yang menerpa banyak penduduk adalah varian baru.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang meremehkan virus dan antivaksin, dikabarkan tertular. Ia dikecam karena terlambat meluncurkan program vaksinasi.