Site icon Jernih.co

Virus Misterius Picu Saling Boikot Wisatawan Cina dan Jepang

Hakone — Virus misterius Wuhan memperlihatkan dampak buruk di sektor pariwisata. Di Jepang, toko-toko melarang wisatawan Cina masuk. Di Cina, banyak toko memasang pengumuman bertuliskan anjing dan orang Jepang diarang masuk.

Sebuah toko permen di Hakone, kota pemandian populer di Jepang, menimbulkan kemarahan wisatawan Cina karena memasang peringatan tidak boleh masuk toko karena khawatir terjangkit virus misterius Wuhan.

“Saya ingin melindungi diri terhadap virus corona. Jadi, saya tidak ingin turis Cina masuk toko,” kata seorang pria pemilik toko yang tak disebut namanna kepada Asahi Shimbun.

Virus Misterius Wuhan Diduga Berasal dari Ular Belang

Di Prefektur Kanagawa, seorang pemilik toko di distrik Yumoto melakukan tindakan serupa. Ia memasang larangan tidak boleh masuk bagi wisatawan Cina sejak 17 Januari 2020, mehari ketelah Jepang mengumumkan kasus pertama coronavirus.

Namun, bukan itu yang membuat wisatawan Cina marah. Peringatan larangan yang ditulis dalam Bahasa Cina yang salah yang bikin marah.

Secara tata bahasa kalimat peringaian itu salah. Tata bahasa yang salah membuat talimat menjadi beda arti. Tapi, semua surah terlanjur. Wisatawan Cina benar-benar menghindari Hakone, dan tempat-tempat wisata populer di Jepang.

Pemilik toko mengatakan menulis kalimat itu dengan bantuan aplikasi terjemahan. Untuk meredem kemarahan wisatawan Cina, pemilik toko berjanji menulis kembali peringatan itu, tapi wisatawan Cina tetap dilarang masuk toko.

Virus Wuhan tak Lebih Mematikan Dibanding SARS

Wisatawan Cina yang marah mengunakan media sosial Weibo untuk menyerukan boikot semua toko di Jepang. “Kendati terjadi kesalahan penulisan, aroma kebencian terasa sangat kuat,” kata seorang pengguna Weibo, yang memposting foto salah satu toko di Hakone.

Di Cina, terjadi aksi balasan. Toko-toko di kota-kota besar Cina memasang papan bertuliskan; anjing dan orang Jepang dilarang masuk.

Virus misterius muncul di Wuhan pertengahan Desember 2019, menginfeksi Natusan orang dan membunuh 17 warga. Virus kini menyebar ke beberapa kota di dunia, karena dibawa orang yang bepergian ke Wuhan.

Jepang mengkonfirmasi satu kasus. Thailand, AS, dan Korea Selatan, juga mulai kemasukan virus.

Exit mobile version