Site icon Jernih.co

Vitamin D dan Omega 3 Bantu Lansia Menangkis Infeksi Covid-19

London — Mengkonsumsi vitamin D dan Omega 3 secara teratur meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu lansia menangkis infeksi Covid-19, demikian temuan terbatu sejumlah peneliti di Swiss.

Heike Bischoff-Ferrari, profesor Universitas Zurich yang memimpin penelitian, mengatakan; “Temuan kami menunjukan suplementasi vitamin D dan Omega 3 pada orang berusia 70 tahun atau lebih, yang menjalani gaya hidup aktif dan tidak memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya, tidak memberi manfaat apa pun dalam kesehatan tulang, memori, dan fungsi otot.”

Namun, lanjut Prof Heike, peneliti yakin dua suplemen itu memiliki efek positif menangkal infeksi, seperti Covid-19.

Prof Heike menganalisis 2.17 pria dan wanita sehat berusia 70 tahun ke atas. Ia menemukan pengkonsumsi Omega 3 sebelas persen lebih kecil kemungkinannya menderita infeksi.

Penelitian berlangsung antara 2012 sampai 2014, jauh sebelum pandemi virus korona pada November 2019. Oleh karena itu temuan ini tidak memberi bukti langsung bahwa dua suplemen itu dapat melindungi lansia dari virus korona, tapi dapat diterapkan.

Data yang diterbitkan jurnal JAMA mengungkapkan infeksi saluran kemih dan saluran pernafasan atas masing-masing dikurangi 62 dan 10 persen oleh Omega 3.

Vitamin D mengurangi risiko infeksi pada usia 70 hingga 74 tahun sebesar 16 persen, dan menurunkan tekanan darah pada pria sebesar 2,5 mmgHg (milimeter merkuri).

Data ini diperoleh setelah peneliti mengikuti relawan penelitian dari Swiss, Austria, Jerman, Prancis, dan Portugal, selama dua tahun. Relawan itu dibagi ke dalam delapan kelompok.

Prof Heike mengatakan mengingat keamanan yang tinggi dan biaya rendah pemberian suplemen ini, serta tingkat kematian tinggi akibat infeksi pada orang dewasa, temuan ini sangat relevan untuk kesehatan masyarakat.

Di Inggris, Sistem Kesehatan Nasional Inggris (NHS) merekomendasikan wajib konsumsi 10 mikrogram vitamin D, setara satu fillet ikan salmon, sehari bagi para lansia.

Belakangan kepala NHS menyarankan warga Inggris mengkonsumsi suplemen itu sepanjang tahun, karena penguncian mendorong orang mengurung diri.

Matt Hancock, menteri kesehatan Inggris, sebelumnya mengatakan vitamin D tidak berguna. Ilmuwan dan anggota parlemen mengecamnya karena mengabaikan peningkatan jumlah penelitian yang menunjukan vitamin D terkait dengan pencegahan penularan Covid-19.

Terakhir, Universitas Queen Mary menggelar penelitian besar yang melibatkan 5.000 sukarelawan. Hasilnya, satu darilima orang di Inggris kekurangan vitamin D. Kekurangan vitamin D lebih banyak ditemukan pada orang tua, kelompok berisiko terpapar Covid-19.

Exit mobile version