Hampir semua senjata yang dibeli Amerika berasal dari pemerintahan sebelumnya. Namun, pertahanan pemerintah AS sekarang jauh lebih sehat.
WASHINGTON— Pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump dan Kongres AS kini besama-sama berupaya terus memperkuat sistem pertahanan Amerika Serikat. Kehendak Presiden Trump untuk memperkuat pertahanan negara itu didukung penuh kelompok bipartisan di Kongres AS.
Untuk Tahun Anggaran 2021, misalnya, Trump baru saja meningkatkan anggaran pertahanan nasional sebesar 6 miliar dolar AS lebih sedikit daripada yang disetujui DPR yang didominasi Demokrat dan Senat yang cenderung berisikan Partai Republik baru-baru ini. Trump telah menandatanganinya menjadi undang-undang untuk 2020. Namun demikian, inflasi masih akan menggerogoti angka anggaran baru.
Pendanaan pertahanan sejatinya turun sekitar dua persen pada 2020. Sementara para pemimpin militer mengaku tengah membutuhkan pertumbuhan riil tahunan yang konsisten dari tiga hingga lima persen, untuk melaksanakan rencana mereka yang telah disetujui para analis independen di Kantor Anggaran Kongres.
Namun, permintaan Trump sebesar 740 miliar dolar AS untuk pertahanan nasional tahun 2021, masih merupakan jumlah yang sangat besar. Angka tersebut melebihi rata-rata anggaran Perang Dingin yang disesuaikan dengan inflasi, termasuk biaya Perang Korea dan Vietnam serta peningkatan yang diberikan mantan Presiden AS Ronald Reagan sebesar lebih dari 200 miliar dolar AS.
Angka itu mewakili hampir 40 persen dari total anggaran pertahanan global. Jika termasuk sekutu-sekutu utama Amerika, Barat menyumbang setidaknya dua pertiga dari pengeluaran militer dunia. Anggaran pertahanan AS tercatat sekitar tiga kali lipat anggaran Cina dan sepuluh kali Rusia. Faktanya, Cina dapat memusatkan upaya militernya di Pasifik barat, sedangkan Amerika Serikat memiliki tanggung jawab penting di Eropa dan Timur Tengah yang lebih luas. Anggaran pertahanan AS juga sekitar 15 persen atau 100 miliar dolar AS lebih dari tingkat dolar riil tahunan yang diwarisi Trump dari pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama.
Anggaran pertahanan AS sebanyak 15 persen dari semua pengeluaran federal dan 10 persen dari semua pengeluaran pemerintah Amerika, dengan menghitung total negara bagian dan lokal. Meskipun demikian, tingkat pengeluaran militer dalam jumlah besar itu harus terus berkelanjutan. Pengeluaran pertahanan nasional Amerika sebagai bagian dari PDB akan lebih dari tiga persen, relatif terhadap norma-norma Perang Dingin 5 hingga 10 persen, dan lebih dari empat persen selama tahun-tahun terakhir pemerintahan mantan Presiden AS George W. Bush, dan tahun-tahun awal pemerintahan Barack Obama.
Menurut analisis Michael O’Hanlon dari The National Interest, bahkan bagi pihak-pihak yang tidak terlalu peduli dengan kebijakan luar negeri Trump, mereka mengakui peningkatan pertahanan Trump dengan dukungan bipartisan di Kongres AS mencapai beberapa manfaat. Setengah dari semua tim tempur brigade Angkatan Darat AS sekarang berada pada tingkat kesiapan tertinggi mereka, peningkatan dramatis dari beberapa tahun lalu. Hal itu sebagian besar disebabkan upaya yang dilakukan Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley, ketika mereka memimpin Angkatan Darat AS dari 2017 hingga 2019.
Tujuan mantan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, yakni 80 persen pesawat militer dapat terbang di udara setiap saat, kini dipenuhi sebagian besar pasukan. Angkatan Laut AS sedikit lebih besar, sebagian besar disebabkan oleh kapal yang dimulai pada tahun-tahun pemerintahan Obama dan lebih layak berlayar.
Anggaran pengadaan Pentagon lebih dari 140 miliar dilar AS per tahun. Anggaran penelitian, pengembangan, pengujian, dan evaluasinya mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS. Investasi tahunan gabungan sebesar 250 miliar dolar AS, dan itu merupakan angka yang kuat untuk periode inovasi dan modernisasi teknologi.
Kelemahan utama dalam sistem pertahanan dunia maya, satelit, dan rudal Amerika masih sedang diatasi. Peluang utama dalam senjata hipersonik dan kecerdasan buatan (AI) sedang diupayakan. Jajaran pertama dari kapal selam rudal balistik baru sedang dibangun sehingga kekuatan nuklir Amerika tetap kuat, aman, dan dapat diandalkan.
Amerika Serikat tidak mencapai prestasi yang sama dengan menempatkan manusia di bulan dalam satu dekade lalu. Inovasi pertahanan AS saat ini tetap lebih berupa evolusioner daripada revolusioner. Hampir semua senjata yang dibeli Amerika berasal dari pemerintahan sebelumnya. Namun, pertahanan pemerintah AS sekarang jauh lebih sehat.
Pada saat yang sama, tingkat penghematan di Pentagon juga masuk akal. Pertama, hal ini akan memberi sinyal kepada para pemimpin Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS, ambisi mereka untuk pertumbuhan 25 persen dalam struktur pasukan tempur tidak realistis. Kedua, hal ini akan mendorong reformasi dan efisiensi di internal Departemen Pertahanan AS. Mungkin Amerika bahkan dapat mulai berbicara kembali tentang putaran penutupan pangkalan, karena negara itu masih memiliki kapasitas 20 persen lebih dari yang dibutuhkan. Ketiga, pihak-pihak yang benar-benar berpikir Amerika bisa mendapatkan kembali jenis-jenis keunggulan teknologi di atas Cina , dengan meremehkan luasnya Samudra Pasifik, harus mempertimbangkan kembali pemikiran mereka.
Tentu saja militer yang kuat adalah instrumen kunci kenegaraan Amerika Serikat, bukan kebijakan luar negeri. Namun dalam hal kebijakan luar negeri, rekam jejak pemerintahan Donald Trump jauh lebih rapuh. Meski demikian, Michael O’Hanlon menyimpulkan, Trump dan Kongres AS setidaknya berjasa dalam satu hal: kepemimpinan militer dan pertahanan AS di dunia, saat ini berada di posisi bagus. [nationalinterest]