Site icon Jernih.co

Tudingan Ancaman Kekerasan Meningkat, Bos Facebook India Mundur

Facebook/Shutterstock

JERNIH – Kepala Kebijakan Facebook untuk India, Ankhi Das mengundurkan diri dari posisinya setelah berbulan-bulan mendapat tekanan dari para aktivis.

“Ankhi adalah salah satu karyawan kami yang paling awal di India dan memainkan peran penting dalam pertumbuhan perusahaan dan layanannya selama 9 tahun terakhir,” kata Ajit Mohan, Direktur Pelaksana Facebook untuk India, dalam pernyataannya, Rabu (28/10/2020), seperti dikutip dari The Verge.

“Dia telah menjadi bagian dari tim kepemimpinan saya selama 2 tahun terakhir, peran di mana dia telah memberikan kontribusi yang sangat besar. Kami berterima kasih atas layanannya dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan,” kata Mohan.

Facebook India telah berjuang untuk menanggapi meningkatnya ancaman ujaran kebencian terhadap Muslim, yang sering kali berujung pada tindakan kekerasan massa yang mengerikan. Facebook lambat mengambil tindakan terhadap banyak kelompok nasionalis Hindu yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut, yang mengarah ke kekhawatiran bahwa perusahaan tersebut mengulangi kesalahan yang serupa di Myanmar dan Sri Lanka.

Pada September lalu, koalisi kelompok hak asasi manusia mengirimkan surat terbuka yang menyerukan pengunduran diri Das sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman kekerasan. “Facebook seharusnya tidak terlibat dalam lebih banyak kekerasan offline, apalagi genosida lainnya, tetapi pola kelambanan yang ditampilkan oleh perusahaan itu sembrono hingga terlibat,” bunyi surat itu.

“[Kami] menulis untuk mendesak Anda agar mengambil tindakan tegas untuk mengatasi bias dan kegagalan Facebook India dalam menangani konten berbahaya di India.” Grup tersebut juga menyerukan agar peninjauan internal Facebook atas masalah tersebut dilakukan di luar kantor perusahaan di California, bukan di India tempat Das mungkin memiliki pengaruh lebih besar.

Das juga memancing kritik dalam perilaku pribadinya, menyelaraskan dirinya dengan partai BJP yang berkuasa dan secara terbuka menghadapi kritik. Pada bulan Agustus, dia mengajukan tuntutan pidana terhadap serangkaian kritik, menuduh bahwa postingan mereka merupakan intimidasi kriminal. Pengaduan tersebut cukup ekstrim hingga menuai kritik dari Komite Internasional untuk Melindungi Jurnalis, yang melihat tuduhan tersebut sebagai potensi ancaman bagi kebebasan pers.

Dalam catatan perpisahan kepada karyawan, yang diperoleh oleh TechCrunch, Das memuji Facebook dan pendirinya. “Terima kasih, Mark karena telah menciptakan sesuatu yang indah untuk dunia,” tulis Das. “Saya harap saya telah melayani Anda dan perusahaan dengan baik.” [*]

Exit mobile version