Site icon Jernih.co

Asyiknya Lebaran: dari Sabang ke Malang Naik Vespa demi Sambal Buatan Emak

Kondisi vespanya terlihat berkarat. Vespa itu bahkan tidak dilengkapi lampu baik depan maupun lampu belakang. Di bagian depan dan belakang vespa tersebut ia tambahkan potongan tiang bambu untuk meletakkan potongan kain yang diikat bersama beberapa botol plastik bekas.

JERNIH-Demi memenuhi keinginannya makan sambel buatan emaknya, seorang pemuda nekad menggunakan vespa untuk mudik dari Sabang Aceh menuju Malang Jawa Timur.

Pemuda bernama Yusuf inijuga berharap lebaran tahun ini ia dapat bertemu dengan keluarga besarnyanya saat Lebaran,

“Senang banget Idul Fitri kali ini. Saya rindu sambal buatan emak,” ucapnya.

Pada 28 April 2022 lalu, Yusuf sudah sampai di pulau Jawa dan tengah beristirahat di Tanjung Pura, Karawang, Jawa Barat.

“Saya baru dari Sabang (Aceh) mau pulang ke kampung di Malang (Jawa Timur),” kata Yusuf saat ditanya tujuan akhir perjalanannya.

baca juga: Asyiknya Lebaran: Gagal Mudik Gratis Gara-Gara Tidak Registrasi Ulang

Yusuf termasuk pria bermental baja. Ia nekat mudik dari Sabang, Aceh menuju Malang, Jawa Timur seorang diri dengan mengendarai vespa miliknya yang bentuknya sangat ekstrim.

Kondisi vespanya terlihat berkarat. Vespa itu bahkan tidak dilengkapi lampu baik depan maupun lampu belakang. Di bagian depan dan belakang vespa tersebut ia tambahkan potongan tiang bambu untuk meletakkan potongan kain yang diikat bersama beberapa botol plastik bekas.

Tiang bambo dengan potongan-potongan kain berukuran kecil tersebut dimaksud untuk memberi tanda selama perjalanannya.

baca juga: Asyiknya Lebaran: Pas Mudik Anaknya Tertinggal di Rest Area

Wajahnya tampak lelah menempuh perjalanan mudik lebaran namun ia bertekad Lebaran tahun ini bisa berkumpul bersama keluarganya, oleh karenanya ia berharap sebelum lebaran, dirinya sudah tiba di Malang meski tak membawa banyak bekal.

Pria 19 tahun ini mengaku sejak 2019 telah meninggalkan Malang untuk berkelana di Sabang, Aceh dan selama pandemi ia tidak bisa mudik sama seperti seluruh masyarakat Indonesia lainnya.

Karena keterbatasan dana, untuk urusan bensin, Ia meminta donasi ke pengguna jalan lainnya.

“Minta sumbangan ke orang, seikhlasnya untuk isi bensin, Alhamdulillah tidak ada kendala pulang ke Malang,” kata Yusuf penuh syukur.

Exit mobile version