Untuk menjaga agar burungnya tidak stres selama perjalanan, ketika naik bus, Galih membalut sangkar burung kesayangannya dengan kain berwarna biru.
JERNIH-Dengan alasan sangat menyayangi burung miliknya, saat mudik lebaran Galih (30), sengaja membawa burung kesayangannya, lengkap bersama sangkarnya.
Galih yang saat ini tinggal di Jakarta telah berjanji bakal membawa hewan peliharaannya tersebut kemanapun ia pergi termasuk mudik ke kampung halamannya di Kudus. Ia khawatir jika burung kesayangannya di tinggal, bakal terlantar.
“Iya kalau di tinggal kasihan. Tinggalnya di mess soalnya enggak ada yang urus,” katanya, menjelaskan alasannya memboyong burung peliharaannya beserta sangkarnya.
Untuk menjaga agar burungnya tidak stres selama perjalanan, ketika naik bus, Galih membalut sangkar burung kesayangannya dengan kain berwarna biru.
Dalam ceritanya, Galih mengaku telah gemar merawat burung sejak SD dan kini makin suka. Maka dari itu, salah satu burungnya ia bawa saat ke Jakarta ketika ia harus bekerja di Jakarta.
“Sudah lama hobi ini, dari SD suka melihara burung terus sampai sekarang,” kata Galih.
Saat kembali ke Jakarta, ia akan membawa lagi burungnya ke Jakarta.
“Iya dibawa pulang-pergi. Kalau ke sini nanti bawa lagi,”.
Jika dihitung pulang-pergi burung tersebut akan menempuh jarak dua kali 564 KM, sebab menurut google maps perjalanan dari Jakarta- Kudus diperkirakan kurang lebih mencapai 564 KM.
Selain hobi merawat burung, Galih juga kerap melakukan jual beli burung yang ia rawat dari kecil.
“Jadi dirawat sampai gacor lah, kalau sudah gacor, baru dijual,” kata dia menyebut istilah perburungan ‘gacor’ yang artinya burung yang berkicau di setiap tempat dan waktu .
Saat tinggal di kampungnya di Kudus, Galih beberapa kali mengikuti kontes kicauan burung. Demikian juga setelah tinggal di Jakarta ia juga mengikutkan burungnya berlomba. burung peliharaannya beberapa kali menang lomba. Namun belakangan ia jarang ikut kontes karena harus kerja. (tvl)