BOGOR-Petugas dari Tim Gugus Kabupaten Bogor menjemput seorang wanita yang positif terinfeksi Covid-19 dari rumah seorang dukun di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut Tim Gugus Tugas, wanita tersebut mengalami gejala orang yang terinfeksi Covid-19 seperti sesak napas dan demam. Setelah dilakukan pemeriksaan dan rapid test, hasilnya reaktif. Ia juga dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan swab menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit itu.
Wanita berinisial E (42) warga Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol ini sempat menjalani perawatan di rumah sakit namun memaksa keluar dari rumah sakit. Ia mengatakan akan menunggu hasil swab keluar dirumah.
Baca juga: Konyol, Anggota Dewan Kota Madiun Ikut Balap Liar Waktu Sahur
“Dia memaksa pulang karena mau ketemu suami dan anaknya,” kata Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana, Kamis (14/5/2020).
Ketika hasil swab keluar, ternyata wanita E positif terinfeksi Covid-19 sehingga meminta wanita E segera ke RSUD Cileungsi untuk menjalani isolasi. Namun pihak keluarga menolak.
“Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali,” kata Teguh.
Baca juga: Gara-Gara Dicegah Mudik, Seorang Ibu Bacok Anaknya
Akhirnya tim gugus tugas menjemput dirumahnya, ternyata wanita E dan keluarganya tidak ada di rumah di wilayah Kecamatan Jonggol.
“Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif,” kata Teguh.
Pada hari ketiga pencarian, Tim mendapat informasi wanita E tengah berobat ke dukun.
Baca juga: Sebanyak 18 Pekerja Kepergok Petugas Nekad Mudik Sembunyi Dalam Truk Molen
“Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobati segala macam penyakit katanya. Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia,” kata Teguh.
Akhirnya Tim berhasil menemukan wanita E bersama suami dan anaknya di rumah seorang dukun dan langsung mengevakuasi mereka.
Sebanyak delapan petugas medis yang menjemput pasien tersebut dengan mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD).
(tvl)