Site icon Jernih.co

Mengapa Pemerintah Singapura Beri Tunjangan Bayi? 

Dengan demikian orang dewasa di Singapura tidak perlu lagi takut untuk memiliki anak dan tidak terjadi resesi seks sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara seperti Korsel, Jepang, dan Cina.

JERNIH-Pemerintah Singapura menerbitkan kebijakan memberi hadiah untuk bayi yang baru lahir berupa tunjangan tunai dengan syarat cukup mudah yakni tanggal kelahiran bayi tersebut dilaporkan setelah 14 Februari 2023.

“Lembaga telah berhasil mempercepat pembaruan undang-undang dan sistem yang diperlukan untuk memajukan jadwal pelaksanaan hingga 1 Agustus 2023,” kata Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga (MSF) dan Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional (NPTD) dalam rilis media di Jumat (28 Juli) lalu.

Bantuan pemerintah Singapura pada bayi yang baru lahir ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup generasi muda dan menjamin kehidupan yang berkecukupan bagi orang tua.

Dengan demikian orang dewasa di Singapura tidak perlu lagi takut untuk memiliki anak dan tidak terjadi resesi seks sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara seperti Korsel, Jepang, dan China. Adanya bantuan pemerintah Singapura berupa tunjangan bayi baru lahir ini diharap bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan anak di masa depan.

Biaya hidup di Singapura dikenal sangat tinggi jika dibanding negara lain. Namun Singapura juga memberi layanan yang berkualitas untuk warganya baik itu dalam hal infrastruktur jalan, perumahan, listrik, hingga layanan kesehatan.

Tingginya biaya hidup tersebut membuat banyak pasangan muda berpikir ulang jika hendak memiliki bayi mengingat biaya membesarkan anak di sana tidak sedikit. 

Sebelumnya,Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Lawrence Wong, dalam pidatonya pada 14 Februari lalu, mengumumkan bahwa dana bantuan akan diberikan sebesar S$3.000 atau sekitar Rp 124 juta untuk anak-anak Singapura yang memenuhi syarat lahir dari tanggal tersebut sebagai tabungan.

Pembayaran dana bantuan anak akan dilakukan hingga anak berusia enam bulan. 

“Jadwal pembayaran juga akan disesuaikan untuk memberikan dukungan keuangan secara teratur setiap enam bulan sampai anak berusia enam setengah tahun,” katanya.

Dana bantuan yang diberikan pemerintah untuk anak ketiga dan keempat berbeda jumlahnya dari anak pertama dan kedua.

Untuk anak pertama dan kedua dana yang diberikan sebesar Rp 124 juta, sementara bagi anak ketiga atau keempat Rp 137 juta.

Anak-anak tersebut juga akan difasilitasi biaya kesehatan dan tabungan sekolah anak. Setiap anak-anak balita akan menerima 400 dolar singapura setiap enam bulan hingga berusia 6,5 tahun.

Di samping memberi dana bantuan bagi bayi, pemerintah Singapura juga berencana memberi tambahan cuti bagi bapak baru yang punya anak dan bayi, selama dua minggu, sehingga totalnya menjadi satu bulan sejak Januari 2024.(tvl)

Exit mobile version