Kebakaran di ladang gas terbesar di Rusia itu terjadi sehari setelah Gazprom memberi tahu Jerman dan Italia—pelanggan terbesarnya di Eropa—bahwa aliran gas alam ke kedua negara akan dibatasi pada hari-hari berikutnya. Aliran ke Jerman melalui pipa Nord Stream sekarang turun 60 persen dibandingkan dengan volume yang direncanakan
JERNIH– Sebuah kebakaran besar meletus pada Kamis waktu setempat di ladang gas alam terbesar di Rusia, Urengoy di Siberia Barat. Kebakaran terjadi setelah sebuah pipa yang mengalirkan gas meledak.
“Api telah padam, dan produksi tidak terpengaruh,”kata perisahaan raksasa gas Rusia, Gazprom, Kamis malam. Penjelasan yang lebih rinci datang dari lokasi. “Pada tanggal 16 Juni 2022, pukul 00.30 (waktu Moskow), terjadi depressurisasi di lapangan Urengoy dengan kebakaran di lini kedua pengumpul gas yang terletak di antara unit pengolahan gas terpadu UKPG-7 dan UKPG-8V. Tidak ada korban jiwa,” kata Gazprom Dobycha Urengoy, unit Gazprom yang beroperasi di lokasi tersebut.
Operasi di ladang gas tersebut dihentikan setelah kebakaran terjadi.
“Gazprom Dobycha Urengoy LLC segera mengambil tindakan untuk menangguhkan pengoperasian fasilitas produksi, mendistribusikan kembali aliran gas, dan menahan serta menghilangkan api,” kata perusahaan itu.
Api dipadamkan, dan fasilitas produksi telah dioperasikan kembali sejak saat itu, menurut Gazprom, yang juga mencatat bahwa insiden tersebut tidak menghalangi pencapaian target produksi gas di lokasi.
Urengoy, ladang gas terbesar Rusia, juga merupakan salah satu ladang gas terbesar di dunia, telah berproduksi sejak 1978. Sebagian besar ladang besar di darat terletak di luar Lingkaran Arktik.
Kebakaran di ladang gas terbesar di Rusia itu terjadi sehari setelah Gazprom memberi tahu Jerman dan Italia—pelanggan terbesarnya di Eropa—bahwa aliran gas alam ke kedua negara akan dibatasi pada hari-hari berikutnya. Aliran ke Jerman melalui pipa Nord Stream sekarang turun 60 persen dibandingkan dengan volume yang direncanakan, sementara pasokan gas ke Italia berkurang 15 persen.
Gazprom mengatakan, aliran ke Jerman akan dibatasi karena Siemens menunda kembalinya turbin gas yang diperbaiki. Sementara perusahaan itu tidak memberikan alasan untuk pemotongan aliran ke Italia. [Oilprice.com]