Perlu tidaknya penggunaan senjata api diserahkan pada anggota dilapangan yang berhadapan langsung dengan pembuat keonaran.
JERNIH-Maraknya geng motor yang meresahkan masyarakat membuat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat membuat kebijakan memerintahkan kepada anggota yang bertugas di lapangan untuk menindak tegas geng motor dan pelaku begal yang mengganggu keamanan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo bahkan menyebut tindakan tegas yang dimaksud adalah dengan cara ditembak di tempat.
“Para kapolres membangun spirit buat tugas anggotanya dengan memberikan perintah tembak di tempat,” kata Kombes Ibrahim di Polda Jawa Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (31/5/2021) .
Sikap tegas tersebut, menurut Kombes Ibrahim, merupakan bentuk perhatian pihaknya terhadap maraknya aksi kejahatan di jalanan yang belakangan ini banyak terjadi.
baca juga: Kapolri Bangga Anak Buahnya Sumbang Medali di SEA Games 2021
Dengan memberi tindakan tegas terhadap pelaku pembuat keonaran, diharap dapat meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban.
Namun Kombes Ibrahim juga menyebut jika perlu tidaknya penggunaan senjata api diserahkan pada anggota dilapangan.
“Tapi perlu dicatat, untuk kepolisian menggunakan senjata api ini merupakan pertimbangan dari anggota masing-masing di lapangan, dipertimbangkan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan,” kata Ibrahim.
Adapun wilayah yang masih rawan kehadiran geng motor itu yakni Cirebon, Bogor, dan Sukabumi. Di sejumlah daerah tersebut menurutnya sudah banyak menimbulkan korban.
“Sampai-sampai kondisinya masyarakat merasa tidak nyaman berada di jalan, apalagi yang berangkat malam, merasa resah, otomatis kondisi ini tidak akan dibiarkan,” kata Kombes Ibrahim.
baca juga: Begini Modus Kelompok Teroris Kumpulkan Dana Gunakan Kemajuan Tehnologi
Pihak polda menyebut aksi kejahatan hingga kekerasan pada belakangan ini banyak dilatarbelakangi oleh kelompok-kelompok pemuda atau geng.
Untuk menangani hal tersebut, Polda Jawa Barat menggelar operasi Bina Kusuma dan Operasi Libas 2022.
Adapun Operasi Bina Kusuma bakal berorientasi kepada hal preventif dengan membina dan memberi penyuluhan para pemuda atau pelajar ke sekolah-sekolah.
Sedangkan untuk Operasi Libas, menurutnya operasi tersebut bakal bersifat tindakan represif. Tindakan tegas, kata dia, bakal dilakukan polisi terhadap aksi yang mengganggu ketentraman masyarakat. (tvl)