Site icon Jernih.co

Asyiknya Lebaran: Ada Penukaran Uang Pecahan di Rest Area KM 166 Tol Cipali

Dalam penukaran uang pecahan itu, bagi warga yang tidak membawa uang tunai, tetap akan dilayani.

JERNIH-Bagi sebagian orang, lebaran dan mudik identic dengan bagi-bagi uang untuk anak-anak di kampung halaman sehingga tidak aneh banyak orang yang menyiapkan uang pecahan atau uang recehan untuk dibawa pulang mudik.

Bank Indonesia dan bank-bank lainnya memanfaatkan moment ini dengan menyiapkan waktu dan layanan di tempat tertentu agar masyarakat dapat memiliki uang receh untuk dibawa pulang kampung. Syukur-syukur jika tukaran uang dari bank tersebut masih baru.

Warga DKI Jakarta biasa mendapatkan layanan tukar uang receh di areal Monas. Namun bagi warga DKI Jakarta yang belum sempat menukar uang, beberapa bank telah menyiapkan layanan penukaran uang pecahan di Rest Area KM 166 Tol Cipali (Cikopo-Palimanan).

Layanan penukaran uang tersebut mulai dibuka pada Selasa (26/4) sampai Kamis (28/4) dengan waktu layanan mulai pukul 09.00-13.30 WIB.

baca juga: Ini Sebelas Titik Rawan di Jalur Pantai Selatan yang Harus Diwaspadai Pemudik

Ada lima bank yang memberi layanan penukaran uang, yakni selain Bank Indonesia (BI), empat bank lainnya adalah BJB, BCA, BRI, dan BNI. Seluruhnya menyiapkan layanan penukaran uang di Rest Area 166.

“Nah bagi pemudik yang sudah jalan dan masuk ke jalan Tol Cipali masih punya kesempatan untuk menukarkan uang di Rest Area KM 166,” kata kata Kepala Perwakilan BI Cirebon yang menyebut keputusan memberi layanan penukaran pecahan uang baru, bagi warga yang belum sempat menukar uang pecahan namun sudah terlanjur dalam perjalanan pulang kampung.

Dalam penukaran uang pecahan itu, bagi warga yang tidak membawa uang tunai, tetap akan dilayani.

baca juga: Ini Sepuluh Tips dari Polri agar Mudik Aman dan Sehat

“Salah satu keunikan atau perbedaan dengan layanan penukaran lainnya, kami di rest area 166 bisa layani penukaran non tunai. Hal ini dalam rangka untuk mendukung program digitalisasi pembayaran,”.

Menurut Hestu, setiap hari mereka menyiapkan Rp 2,8 miliar dalam bentuk pecahan uang baru untuk layanan penukaran tersebut.

“Total selama tiga hari uang yang disiapkan sebanyak enam miliar dua ratus empat puluh juta rupiah,”. (tvl)

Exit mobile version