MANILA-Penyebaran virus corona membuat acara nikah massal di Filipina menjadi aneh. Lebih dari 200 pasangan di Filipina yang memutuskan menikah massal terpaksa berciuman sambil memakai masker.
Namun nampaknya suasana itu tidak membuat mereka kecewa atau marah. Pada gambar suasana pernikahan yang beredar, para mempelai pria dan wanita berciuman dengan wajah ceria dan nampak bahagia meski harus memakai masker, tak lama setelah wali kota meresmikan pernikahan itu.
Dilansir Daily Mirror Jumat (21/2/2020), acara ini merupakan bagian dari tradisi pasca-Hari Valentina di Bacolod, Pulau Negros, Filipina. Pelaksanaan nikah massal dipimpin Wali Kota Bacolod, Evelio Leonardia, memimpin upacara pernikahan itu, dan mengesahkan mereka sebagai suami dan istri,
Sebelumnya, 220 pasangan yang ikut menikah massal diminta melakukan deklarasi sehat dengan mengisi formulir dimana didalamnya menguraikan riwayat kegiatan atau bepergian mereka dalam 14 hari terakhir.
Baca juga: Seorang Tahanan Polres Bojonegoro Menikah di Tanggal Cantik 20-02-2020
John Paul, salah satu dari peserta nikah massal mengutarakan perasaannya yang begitu aneh saat berciuman dengan istrinya harus mengenakan masker.
“Namun itu diperlukan. Karena tempat ini penuh sesak,” kata pria berusia 39 tahun yang telah berpacaran dengan kekasaihnya selama tujuh tahun itu.
Hingga Sabtu (22/2/2020), Filipina mengumumkan ada tiga orang yang positif terinfeksi virus corona, satu orang diantaranya meninggal. Filipina merupakan negara pertama melaporkan kasus kematian di luar China sebagai asal wabah.
Korban meninggal adalah warga China berusia 40 tahun. Korban sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Awalnya korban didiagnosa sebagai penderita pneumonia.
Baca juga: Sekjen MUI: Setuju fatwa Orang Kaya Menikahi Orang Miksin untuk Pengentasan Kemiskinan
Wali Kota Leonardia mengatakan tetap menggelar acara sakral ditengah keprihatinan akan merebaknya virus corona, Karena berharap masyarakat tetap kuat. Menurutnya jika keluarga kuat, maka kotanya juga akan kuat.
Beberapa negara di Asia Tenggara menganggap wajar dan umum menggelar acara pernikahan massal. Selain Filipina, sejumlah negara di Asia Tenggara juga melakukannya. Korea Selatan, pada awal bulan Februari menyelenggarakan nikah massa yang diikuti sekitar 30.000 pasangan.
Nikah massal biasanya diselenggarakan bulan Februari karena berkaitan dengan moment Valentine Day. Mereka menganggap bulan Februari adalah bulan penuh cinta kasih.
(tvl)