Site icon Jernih.co

Inggris Tutup Penerbangan dari Afrika Selatan Gara-Gara Corona Varian Baru

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada kasus varian tersebut yang terdeteksi di Inggris.

JERNIH-Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan menyesalkan keputusan pemerintah Inggris yang menerbitkan larangan penerbangan dari Afrika Selatan.

Keputusan pemerintah Inggris itu dianggap terlalu cepat, mengingat hingga saat ini belum ada pernyataan apapun dari Organisasi Kesehatan Internasional (WHO).

“Kerugian yang akan dialami oleh industri pariwisata dan bisnis dari kedua negara segera menjadi kekhawatiran kami,” kata Menteri Luar Negeri Afsel Naledi Pandor.

Sementara keputusan Inggris melarang penerbangan dari Afrika Selatan tersebut terkait adanya varian baru Covid-19 yang mempunyai tingkat kekebalan tinggi terhadap vaksin Covid-19. Pembatasan perjalanan diperlukan sebagai tindakan pencegahan.

Mulai Jumat (26/11/2021) pemerintah Inggris memutuskan menghentikan sementara penerbangan dari beberapa negara di kawasan Afrika Selatan yakni Afsel, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho dan Eswatini setelah diumumkannya temuan varian baru Covid-19.

Pihak Afsel mencoba membujuk otoritas Inggris agar mereka mempertimbangkan keputusan tersebut.

Sehari sebelumnya, pada kamis (25/11/2021) Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Joe Phaahla, menyebut jika para ilmuwan Afrika Selatan mendeteksi varian baru Covid-19 yang disebut B.1.1.529 akan menjadi ‘ancaman besar’ bagi upaya memerangi Covid-19 karena

“Varian baru menjadi penyebab peningkatan “eksponensial” kasus Covid-19 yang dilaporkan di Afrika Selatan”.

Para ilmuwan sejauh ini baru menemukan sedikit temuan varian B.1.1.529 di Afrika Selatan, Botswana dan Hong Kong. Namun, mereka khawatir dengan banyaknya mutasi yang akan membuat vaksin kurang efektif.

“Varian ini perlu menjadi perhatian serius, karena mendorong lonjakan angka kasus,” kata Phaahla. (tvl)

Exit mobile version