Beberapa negara seperti Kanada, Inggris dan Polandia meminta Interpol memberi sanksi Rusia dengan mencabut keanggotaan Rudia dari Interpol.
JERNIH-Interpol menolak seruan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau agar Rusia dikeluarkan dari keanggotaan Interpol sebagai sanksi atas tindakan invasi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Jawaban Interpol tersebut hanya beberapa jam setelah Trudeau mengumumkan Ottawa telah bergabung dengan paduan suara yang menyerukan penangguhan Rusia.
Bukan hanya Kanada, ternyata Inggris dan Polandia juga telah berupaya agar Rusia dipecat dari badan kepolisian internasional tersebut.
Menurut Trudeau, kerjasama penegakan hukum internasional itu bergantung pada rasa saling menghormati di antara sesama negara anggota.
“Kerja sama penegakan hukum internasional bergantung pada komitmen kolektif terhadap Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan saling menghormati antara anggota Interpol,” kata Trudeau, seperti dikutip dari RT, pada Jumat (4/3/2022).
Trudeau juga mengaku jika Kanada mendukung Ukraina dalam perjuangan mereka melawan Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan invasi militer ke Rusia.
“Orang-orang di seluruh negara demokratis (Ukraina.red) untuk melawan kejahatan yang dilancarkan Putin.”
Sebelumnya Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand, pada Kamis (3/3) pagi, mengumumkan Kanada mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Trudeau mengatakan peralatan militer itu mencakup “peluncur roket dan granat M-72.”
Interpol merupakan Organisasi Polisi Kriminal Internasional, dengan 195 negara anggota dan memelihara 19 basis data polisi tentang kejahatan dan penjahat, termasuk nama dan sidik jari, untuk memfasilitasi kerja sama penegakan hukum internasional.
Organisasi ini telah berumur 88 tahun, dan berbasis di Lyon, Prancis. Misi Interpol adalah mendukung kerja polisi di 195 negara di seluruh dunia. Dalam bentuk kerja sama dengan kepolisian di ke-195 negara itu, dan mempermudah kerja mereka satu sama lain untuk menangkap buron. (tvl)