STALKING
Ubah kalimatmu dari, “aku ingin hidupnya”
jadi, “aku ingin caranya mengkurasi bahagia”
sebab tak semua-semua dipampang, sayang
ada lorong yang tak tahu bakal ada pintu atau
kebuntuan akan menguasai seperti
flashdisk yang korup
Setiap anak manusia dibantai
kesialannya sendiri-sendiri
Aku enggak melarangmu, sayang
mungkin itu bisa menggugah yang kamu pendam
tapi bukankah akan sangat sial kalau kita
harus merasa sial cuman gegara previllege
orang yang gak 100% kita kenal?
2025
***
PAMER APA HARI INI?
Tumpuk buku
makanan lucu
playlist spotify
outfit skena
pacar cakep
keluarga cemara
perut sixpack
motor keren
setir mobil
meeting online
almet kampus
temen keren
komunitas berdampak
review film
pura-pura dimarahin bos
Apapun itu ya emang buat dipamerin
kita sudah berevolusi dari buku diary bergembok
ke story-story yang wajib semua tahu (meski ada fitur cf)
Buat kamu yang jengah dan merasa paling low profile
no post, no highlight, no pp (kadang), just bad comment
coba deh mikir, mungkin kamu sedang pamer rasa kepo
atau pamer hati yang bingung?
Atau pamer otak yang jelek bentuknya?
Atau cosplay buzzer yang menyedihkan?
2025
***
4 TAHUN KAYAK MIKIR
Mendownload ijazah, loading 4 tahun, bisa disambi kerja
Chatgpt jadi perawi, gemini dan meta bilang shahih
Kadang aku menganggap ai lebih mirip ustadz cenayang dibanding ilmuwan
Sering mereka jarang bilang gak tahu
Dan tugas tugas tugas
dan peringatan bayar bayar bayar
Tak menangkap kejelasan apapun dari ppt dosen
kecuali perintah isi form absen
Salim dulu sama engineer india di youtube-youtube
website jurnal gratis, buku pdf dari kating
Semua yang membuatku belum pengen meninggal dunia
terima kasih ya 🙂
2024
***
NYAMUK NGEPET & UNTA LUMPING
Adikku bilang wajah nyamuk mirip babi ngepet
Beberapa bulan setelah hari bentol-bentol
Seperti teman baru yang memudar excitednya
Cuma jadi penonton instastory
I found a fun fact
Umur nyamuk cowok only 10 hari
Durasi yang amat pendek buat segan-segan
Menggigit yang dicinta atau yang dibenci
Dengan gagah berani harusnya kita bilang
I LOVE YOUUUUU
Tapi jadi asing itu serem kan ya
Lebih baik jadi temen
Kita bisa tatap puas-puas pupil matanya
Entah dia lagi senang atau lagi kecewa
Kita cuma bisa tebaktebak dan detakdetak
Sambil kita bantu atasin masalahnya sebisa kita
Sekarang udah hari ke 7
Sisa 3 lagi nih wkwkw
Tapi aku kan bukan nyamuk
Aku unta lumping
2025
***
CATATAN REDAKSIONAL
Nyamuk Ngepet, Unta Lumping, dan Drama Gen Z Berdurasi 10 Hari
Oleh IRZI Risfandi
Dunia puisi Gen Z tidak datang dari puncak gunung Parnassus atau hasil renungan panjang di balik tembok tua perpustakaan klasik. Ia datang dari chat “wkwkwkwk” yang salah kirim, dari timeline yang terlalu cepat update, dan dari bentol-bentol sisa gigitan nyamuk. Begitulah Galih Santoso menulis puisinya—jujur, nyeleneh, penuh celoteh yang sebenarnya menyimpan kerinduan dan kritik sosial dalam balutan gaya komikal. “Adikku bilang wajah nyamuk mirip babi ngepet” adalah pembuka yang tidak biasa, bahkan cenderung absurd, namun berhasil menggiring kita masuk ke dunia liris yang tak bisa ditebak arah tikungannya.
Puisi Nyamuk Ngepet & Unta Lumping tidak memakai topeng puitik ala pujangga klasik. Sebaliknya, ia tampil santai seperti story Instagram yang tayang 24 jam: cepat, raw, dan relatable. Galih tidak sungkan bermain dengan diksi pop seperti “jadi penonton instastory”, “wkwkwk”, atau “cuma jadi temen”, menjadikan puisinya akrab dengan keseharian, bahkan saat membahas tema yang diam-diam berat: keterbatasan waktu, perasaan tak terbalas, dan keraguan akan eksistensi. Dengan mengangkat umur nyamuk cowok yang hanya 10 hari sebagai metafora, puisi ini menggugat gagasan “menunda” dalam relasi: “Durasi yang amat pendek buat segan-segan / menggigit yang dicinta atau yang dibenci.”
Yang membuat puisi ini istimewa adalah percampuran rasa yang absurd tapi cerdas. Nyamuk, babi ngepet, hingga unta lumping diracik menjadi karnaval karakter dan simbol yang segar. Ini bukan puisi tentang cinta ala romansa konvensional, tapi tentang kegamangan Gen Z menghadapi pertemanan yang kabur batasnya, relasi yang kadang hanya terhenti di reaction emoji, dan pilihan identitas yang tidak selalu logis tapi autentik. Maka, ketika penyair menutup dengan: “Tapi aku kan bukan nyamuk / Aku unta lumping”, kita bisa membaca itu sebagai pernyataan konyol sekaligus kuat: bahwa dirinya menolak hidup dalam skema umur pendek dan pasrah, memilih menjadi makhluk tak masuk akal tapi penuh energi liar dan kemungkinan tak terbaca.
Galih Santoso, yang sedang kuliah Teknik Kimia di ITATS sambil kerja shift, jelas bukan tipikal penyair kamar sunyi. Ia penyair lintas ruang dan waktu, menulis di antara jeda kerja, mungkin sambil menyeruput matcha atau nge-scroll Instagram. Bergabung di KpKp (Kelompok Puisi Kata Pengantar) Malang, Galih merepresentasikan generasi yang menulis bukan karena beban literer, tapi karena dorongan untuk menjelaskan absurditas hidup dengan cara mereka sendiri—nyeleneh, jujur, dan (kadang) garing tapi mengena.
Jadi, jangan remehkan puisi yang ditutup dengan unta lumping. Di balik gelak dan metafora yang tampak sembrono, Galih menyelipkan kritik terhadap relasi digital, kebingungan identitas, hingga hasrat untuk mendekat tanpa menyakiti. Sebuah puisi yang lebih cocok dibaca sambil rebahan di sore hari, tapi akan menempel di kepala hingga kamu sadar bahwa yang paling puitik di zaman ini adalah yang berani terlihat bodoh tapi tulus.
2025
SUNSET TERAS
Adik perempuanku dibantu teman laki-lakinya coba menghadang bapak,
“gak boleh lewat, gak boleh lewat”
Suara dan ekspresi lucu mereka membuat motor bapak mati menggemaskan
Ibu tertawa di teras,
Aku yang beberapa meter, di barat laut ibu, juga ikut tertawa
Tetangga samping rumahku juga tertawa
Cahaya jadi agak terang sekian ukuran
Sebelum gelap berbuka puasa
Lalu ingatan sinematik ini
Kupilih ada di sini
Untuk bahagia
2025
***
BIODATA :
Galih Santoso, Gen Z kelahiran Bojonegoro yang meyakini bahwa matcha dan jus alpukat mungkin masih bersaudara. Ia menggandrungi olahraga Muay Thai dan tengah menikmati proses belajar menulis cerpen.
Saat ini, Galih sedang menempuh studi di Teknik Kimia ITATS sambil bekerja shift. Di sela kesibukannya, ia sesekali menjadi penyair dan aktif di KpKp (Kelompok Puisi Kata Pengantar), Malang.
Instagram: @notyourboygalih
