Kelompok rentan yakni lansia dan komorbid mempunyai tingkat rentan tinggi maka Prof Tjandra menyarankan pemberian vaksin booster kedua bagi kelompok tersebut
JERNIH-Tingginya angka kasus harian Covid-19 di indonesia yang mencapai angka 1.242 pada Rabu (15/6/2022) lalu membuat prihatin mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama,
Prof Tjandra bahkan memberi beberapa rekomendasi khusus penanganan Covid-19, mengingat dalam beberapa hari terakhir terjadi penambahan yang tertinggi. Padahal pada bulan April sempat terjadi penurunan angka kasus Covid-19 positif hingga di bawah 1.000 kasus.
Berikut rekomendasi yang diberikan Prof Tjandra paska kenaikan kasus Covid-19 yang dialami Indonesia dalam sepekan terakhir.
Rekomendasi pertama adalah memperbanyak tes whole genome sequencing (WGS) dan penyelidikan epidemiologi untuk memastikan penyebab kenaikan.
baca juga: Ini Alasan Epidemiolog Ingatkan Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia
“Data baru ada 20 orang yang BA.4/BA.5, sementara kasusnya sudah ribuan sejak Juni,” kata Prof Tjandra dalam pesan beberapa hari lalu.
Rekomendasi berikutnya adalah mendorong masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Selain itu juga harus meningkatkan cakupan vaksinasi. Bahkan Prof Tjandra menyarankan pemberian vaksin booster kedua bila memungkinkan.
“Vaksinasi terus ditingkatkan. Sekarang vaksinasi 2 kali baru 60 persenan dari jumlah penduduk dan booster bahkan baru 20 persenan… Lebih ketat pakai masker, hindari kerumunan, dan bila mungkin booster kedua” kata Prof Tjandra.
Memperketat protokol kesehatan dan meningkatkan cakupan vaksinasi dipandang perlu untuk digalakkan kembali mengingat dua hal tersebut, dalam beberapa waktu terakhir, dirasakan mulai melonggar karena Covid-19 dinilai telah melandai.
“Kenaikan kasus ini kembali menegaskan bahwa kita masih dalam pandemi dan situasi dapat saja berkembang; unpredictable’. Walau tentu kita berharap yang terbaik”.
Prof Tjandra mengingatkan agar kelompok rentan, yakni para lansia dan pemilik komorbid agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Mengingat kelompok tersebut mempunyai tingkat rentan tinggi maka Prof Tjandra menyarankan pemberian vaksin booster kedua bagi kelompok tersebut. (tvl)