JERNIH-Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebanyak 1.090 pasien meninggal di masa varian Omicron. Dari 1.090 pasien yang meninggal sebanyak 68 persen di antaranya belum divaksinasi secara lengkap.
“Vaksinasi lengkap dua dosis menjadi salah satu upaya mencegah pasien untuk penderita gejala berat hingga risiko kematian akibat terinfeksi COVID-19,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam keteranganya, pada Selasa (15/2/2022).
Ditambahkan oleh Nadia kriteria usia mereka yang meninggal dunia, bahwa menurut Nadia, 76 persen mereka yang meninggal usianya di atas 45 tahun. Kemudian, 49 persen mereka yang masuk golongan lanjut usia dan 48 persen adalah mereka yang memiliki komorbid.
Untuk itu Nadia mengingatkan kepada masyarakat yang masuk dalam golongan tersebut, terutama anak-anak dan kelompok lanjut usia, agar secepatnya melengkapi vaksinasi karena telah terbukti mampu melindungi kita dari risiko gejala berat hingga kematian akibat terpapar COVID-19.
“Melihat data yang ada, tidak ada lagi alasan kita untuk tidak mau divaksinasi,” kata Nadia lebih lanjut.
Bagi pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan, Kemenkes meminta agar melakukan isolasi mandiri di rumah, atau di tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah. Langkah ini dapat meringankan beban rumah sakit hingga 70 persen.
“Dengan begitu pasien sedang hingga kritis bisa ditangani secara terfokus,” kata Nadia
Kemenkes pun mengimbau agar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan agar melakukan isolasi mandiri di rumah, atau di tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah. Hal ini akan mampu meringankan beban rumah sakit hingga 70 persen.
“Dengan begitu pasien sedang hingga kritis bisa ditangani secara terfokus,” imbuh Nadia
Saat ini, jika dibanding antara jumlah kasus meninggal di masa dominasi varian Omicron dengan jumlah meninggal saat puncak gelombang Delta, Juli tahun lalu, maka angkanya masih sangat jauh.
Terkait angka kematian, saat ini per Senin (14/2/2022) kasus meninggal harian mencapai 145 jiwa per hari, sementara puncak Delta kasus meninggal per hari mencapai angka 1800 jiwa per hari.
Untuk menekan korban akibat terinfeksi Covid, kata Nadia, maka penguatan pelayanan kesehatan terus dilakukan selain upaya pencegahan melalui percepatan laju vaksinasi, testing dan tracing.
Terkait tingkat keterisian rumah sakit, hingga Senin (14/2/2022) pukul 18:30 WIB, pasien yang dirawat sekitar 32 persen dari total ketersediaan tempat tidur dan isolasi. Dengan demikian rumah sakit masih memiliki kapasitas yang sangat baik untuk menampung pasien COVID-19. “Angka ini baru sementara dan kapasitas ini masih dapat terus ditingkatkan jika memang diperlukan,” (tvl)