Site icon Jernih.co

WHO Sebut Anak-anak dan Remaja Belum Butuh Vaksin Booster Covid

Ilustrasi vaksinasi anak/Humas Pemprov Jabar

Tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak yang sehat atau remaja yang sehat membutuhkan booster.

JERNIH – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, tidak ada bukti bahwa anak-anak dan remaja yang sehat memerlukan dosis booster vaksin Covid-19.

“Tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak yang sehat atau remaja yang sehat membutuhkan booster. Tidak ada bukti sama sekali,” kata Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO, pada konferensi pers Selasa (18/1/2022).

Ia menyebut, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan siapa yang membutuhkan dosis booster. Untuk sementara tampaknya ada penurunan kekebalan vaksin dari waktu ke waktu terhadap varian Omicron yang menyebar dengan cepat.

Israel telah mulai menawarkan booster kepada anak-anak berusia 12 tahun. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS awal bulan ini mengizinkan penggunaan dosis ketiga vaksin Pfizer dan BioNTech COVID-19 untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.

Pekan lalu Jerman menjadi negara terbaru yang merekomendasikan agar semua anak berusia antara 12 dan 17 tahun menerima suntikan booster COVID-19. Hongaria juga telah melakukannya.

Swaminathan mengatakan kelompok ahli top WHO akan bertemu akhir pekan ini untuk mempertimbangkan pertanyaan spesifik tentang bagaimana negara harus mempertimbangkan untuk memberikan booster kepada populasi mereka.

“Tujuannya adalah untuk melindungi yang paling rentan, untuk melindungi mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit parah. Mereka adalah populasi lanjut usia kita, orang-orang dengan gangguan kekebalan dengan kondisi yang mendasarinya, tetapi juga petugas kesehatan,” katanya. [Reuters/CNA]

Exit mobile version