Agama disuburartikan saat kau perkuat daya spiritualitas lewat kehangatan relasi kasih dengan dunia atas (yang Ilahi), dunia tengah (yang insani), dan dunia bawah (yang alami).
Oleh : Yudi Latif
JERNIH– Saudaraku, agama adalah jalan menuju mata air keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan hari nanti yang harus dilalui dengan kehendak baik akhlak mulia.
Agama dimulai saat kau melihat orang di tepi jurang, lantas kau tarik-selamatkan tanpa mempertanyakan apa agama dan identitas lainnya.
Agama dihayati saat kau menikmati warna-warni perbedaan untuk saling mengarifkan dalam berlomba menumbuhkan kebajikan.
Agama didarahi saat kau tersentuh dengan derita-nestapa sesama serta luasnya kesenjangan antarsesama, seraya tergerak untuk melepaskan belenggu penderitaan yang memasung kehidupan orang-orang yang terhempas dan teraniaya.
Agama ditinggikan saat kau menghargai orang yang sujud di masjid, berlutut di gereja dan vihara, bersimpuh di sinagog, bersemedi di tempat-tempat suci.
Agama disuburartikan saat kau perkuat daya spiritualitas lewat kehangatan relasi kasih dengan dunia atas (yang Ilahi), dunia tengah (yang insani), dan dunia bawah (yang alami).
Apabila kau dapat menyibakkan cabang-ranting kecil dari berbagai agama untuk dapat menjangkau batang pohon yang tegak lurus menjulang ke langit, kau akan dipersatukan dengan seluruh pemeluk agama dalam akar tunggang yang menghunjam ke bumi kehidupan yang sama, dan menjunjung keluhuran langit spiritualitas yang sama. [ ]