Langkah ini dinilai sebagai manuver cerdas merebut hati fans yang sudah lama muak dengan manajemen keluarga Glazer. Dengan menempatkan wajah-wajah ikonik yang dicintai sebagai endorser utama, konsorsium UEA berharap dapat meredam agitasi penggemar dan mendapatkan dukungan publik sejak awal.
JERNIH – Gelombang spekulasi baru mengenai pengambilalihan Manchester United (Man Utd) kembali memanas. Di tengah kabar bahwa entitas dari Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) bersiap membeli saham raksasa Liga Primer Inggris tersebut, kini muncul bocoran strategi yang sangat mengejutkan melibatkan legenda klub, David Beckham, Wayne Rooney, dan Eric Cantona, sebagai duta hubungan masyarakat (PR).
Laporan menyebutkan bahwa sekelompok investor yang berbasis di UEA telah meminta Eric Cantona, sosok yang masih dipuja di Old Trafford meskipun telah pensiun 27 tahun lalu, untuk memimpin upaya public relations menjelang penawaran resmi mereka.
Langkah ini dinilai sebagai manuver cerdas untuk merebut hati fans yang sudah lama muak dengan manajemen keluarga Glazer. Dengan menempatkan wajah-wajah ikonik yang dicintai sebagai endorser utama, konsorsium UEA berharap dapat meredam agitasi penggemar dan mendapatkan dukungan publik sejak awal.
Wartawan GIVEMESPORT, Ben Jacobs, mengonfirmasi bahwa beberapa mantan pemain United, termasuk Cantona, telah didekati untuk bekerja sebagai duta bagi konsorsium UEA yang hingga kini belum terungkap namanya.
“Dalam UEA, ada satu perusahaan yang secara khusus terlibat dalam pembicaraan ini. Belum jelas apakah mereka akan menjadi garda terdepan konsorsium, tetapi International Holding Company (IHC) telah menjadi bagian dari pembicaraan untuk membentuk konsorsium berbasis UEA,” ujar Jacobs.
Keterlibatan Cantona sendiri menarik perhatian khusus. Meskipun dikenal vokal dan terkadang kontroversial—ia pernah menjadi salah satu pemilik di FC United, klub yang dibentuk sebagai perlawanan terhadap pengambilalihan Glazer—sosoknya dinilai memiliki nilai jual emosional yang tak tertandingi di Old Trafford.
“Tentu, terkadang ia berbicara yang sebagian ucapannya tidak bisa dianggap serius. Tetapi dia adalah salah satu dari beberapa legenda Man Utd yang didekati, bukan untuk berinvestasi, tetapi untuk mendukung calon konsorsium jika itu terwujud.” Jacobs menambahkan,
Rivalitas Para Investor
Isu pengambilalihan Man Utd ini semakin panas dengan adanya sinyal dari pihak-pihak lain. Syekh Jassim bin Hamad al-Thani, tokoh bisnis Qatar yang sempat gagal dalam upaya pembelian penuh pada tahun 2023, baru-baru ini dikabarkan kembali menghidupkan minatnya untuk membeli klub. Meski kemudian ia membantah terlibat dalam penawaran baru, rumor tersebut sempat menciptakan guncangan di pasar saham klub.
Sementara Turki Al-Sheikh, sosok berpengaruh di pemerintahan Arab Saudi yang berfokus pada olahraga dan hiburan, juga ikut meramaikan perdebatan di media sosial. Ia men-tweet, “Berita terbaik yang saya dengar hari ini adalah bahwa Manchester United kini berada pada tahap lanjutan penyelesaian kesepakatan penjualan kepada investor baru. Saya harap ia lebih baik dari pemilik sebelumnya.”
Perburuan ini mencerminkan tingginya minat investasi Timur Tengah terhadap klub-klub elite Eropa. Bagi para fans, harapan untuk mengakhiri masa sulit klub pasca-pensiunnya Sir Alex Ferguson—yang selama ini kerap menyalahkan Glazer—kini bergantung pada siapa pun yang berhasil memenangkan perang tawaran ini. Jika strategi PR Emirat yang melibatkan para legenda berhasil, itu bisa menjadi kunci kemenangan di hati para Red Devils.