Site icon Jernih.co

Kasus Penipuan Keuangan di Rusia Meningkat Tiga Kali Lipat

Kantor Bank Sentral Rusia (foto: Andrei Nikerichev / Moskva News Agency)

Rusia diperkirakan akan memasuki resesi yang dalam tahun ini, di tengah kejatuhan ekonomi dari keputusan untuk menyerang Ukraina dan sanksi Barat yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap invasi militer negara itu. Hampir 80 persen dari penipuan yang diidentifikasi terjadi secara online, kata Bank Sentral.

JERNIH–Jumlah kasus skema penipuan keuangan di Rusia meningkat tiga kali lipat pada paruh pertama 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kata Bank Sentral Rusia, Rabu (13/7). Proyek investasi ilegal kini marak di negara itu, termasuk skema piramida, menurut regulator.

“Khawatir tentang kemungkinan kesulitan ekonomi, orang telah mencari metode investasi baru dan, sebagai jawaban atas ‘permintaan’ ini, skema piramida keuangan baru pun bermunculan,” kata Bank Sentral Rusia, dalam sebuah pernyataan.

Rusia diperkirakan akan memasuki resesi yang dalam tahun ini di tengah kejatuhan ekonomi dari keputusan untuk menyerang Ukraina dan sanksi Barat yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap invasi militer negara itu.

Hampir 80 persen dari penipuan yang diidentifikasi terjadi secara online, kata Bank Sentral.

Skema piramida keuangan secara tradisional menjadi lebih populer di tengah meningkatnya kemiskinan, penurunan pendapatan dan kurangnya pilihan untuk penabung.

Skema piramida Rusia, Finico, runtuh tahun lalu, mengakibatkan kerugian senilai 100 juta dolar AS, yang mengorbankan puluhan ribu orang warga di negeri itu. [The Moscow Times]

Exit mobile version