Yevgeny Prigozhin, sahabat Putin, pemilik kelompok tentara bayaran Wagner Group yang terlibat dalam pada invasi Ukraina, memuji video di mana seorang mantan anggota kelompok itu dibunuh secara brutal dengan pukulan palu di kepala. Prigozhin mengatakan rekaman itu “karya sutradara yang sangat baik”, dan “kematian yang layak bagi anjing”.
JERNIH–Oligarki Rusia dan kroni Presiden Putin, Yevgeny Prigozhin, pemilik kelompok tentara bayaran Wagner Group yang terlibat dalam pada invasi Ukraina, memuji video di mana seorang mantan anggota kelompok itu dibunuh secara brutal dengan pukulan palu di kepala. Prigozhin mengatakan rekaman itu “karya sutradara yang sangat baik”, dan “kematian yang layak bagi anjing”.
Video tersebut muncul selama akhir pekan lalu di saluran Telegram Grey Zone yang sering menampilkan aktivitas pejuang bayaran dari Grup Wagner. Video itu diberi judul “The Hammer of Revenge”. Kelompok tentara bayaran itu sendiri dituduh melakukan serangkaian kejahatan perang di Afrika, Suriah, dan kini Ukraina.
Video itu menunjukkan seorang anggota kelompok yang telah meninggalkan dan berbalik memihak Ukraina itu dibunuh dengan palu godam. Pria itu bernama (dan menyebut dirinya dalam video) sebagai Yevgeny Nuzhin.
Dalam video tersebut, Nuzhin mengatakan: “Pada tanggal 4 September saya melaksanakan rencana saya dengan beralih, berperang bersama pasukan Ukraina. Pada 11 November, saya berada di sebuah jalan di Kyiv ketika seseorang memukul kepala saya, membuat saya kehilangan kesadaran.” Dia menambahkan, ”Saya terbangun di ruang bawah tanah ini, di mana saya diberi tahu bahwa saya akan diadili.”
Dalam hitungan detik, dia sekarat, dipukul setidaknya dua kali dengan palu godam.
Prigozhin pun ditanya di saluran Telegram-nya tentang pembunuhan itu. Tanpa secara langsung mengakui bahwa komplotan Wagner telah melakukan pembunuhan itu, dia berkata: “Nuzhin mengkhianati rakyatnya, mengkhianati rekan-rekannya, mengkhianati mereka secara sadar. Dia tidak datang menyerah. Sebaliknya, dia merencanakan pelariannya. Nuzhin adalah pengkhianat.”
“Orang Rusia bisa mencium pengkhianatan-– itu genetik. Karena itu orang-orang berkomentar di jejaring sosial, ”kata Prigozhin, merujuk pada beberapa tanggapan positif warga Rusia terhadap pembunuhan itu.
Dalam posting Telegram terpisah, Prigozhin menyebut video itu “karya sutradara yang sangat baik.” “Saya lebih suka menonton cerita ini di teater. Adapun yang dieksekusi, dalam pertunjukan ini jelas bahwa dia tidak menemukan kebahagiaan di Ukraina, tetapi bertemu dengan orang-orang yang tidak baik, meskipun itu adil. Menurut saya film ini berjudul “Anjing menerima kematian laiknya anjing”.”
Teks di saluran Gray Zone yang menyertai video tersebut mengatakan bahwa “palu godam dan pengkhianat memiliki hubungan dekat dengan ‘orkestra'[yaitu Wagner]. Dan sekarang, tiba-tiba menghilang dari penyelidikan di Kyiv, pengkhianat itu menerima hukuman tradisional ala Wagner.”
Pada awal September, Nuzhin diwawancarai jurnalis Ukraina, Yuriy Butusov, dan berbicara tentang penyerahan diri kepada pasukan Ukraina dan kesiapannya untuk berperang di pihak Kyiv. Nuzhin juga berbicara tentang bagaimana kelompok Wagner merekrut tahanan untuk berperang di Ukraina dengan imbalan janji pengampunan penuh di Rusia.
Pada awal Oktober, Nuzhin memberikan wawancara lain kepada wartawan Ukraina Ramina Eskhakzai mengungkapkan dukungannya untuk Ukraina dan mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang bagaimana kelompok Wagner beroperasi.
Dalam wawancara tersebut, Nuzhin membenarkan bahwa dia telah menghabiskan 23 tahun di penjara di Nizhny Novgorod karena pembunuhan. Dia akan dibebaskan pada 2027 tetapi menerima tawaran untuk bergabung dengan kelompok Wagner untuk berperang di Ukraina dengan janji pembebasan penuh.
Dia juga mengatakan kepada Eskhakzai: “Orang tua saya tinggal di Ukraina barat. Bagaimana Anda bisa berperang dengan keluarga Anda sendiri? ”
Pada Ahad lalu, Vladimir Osechkin, kepala Gulagu.net, sebuah kelompok advokasi tahanan, mengatakan di blognya bahwa dia telah mewawancarai putra-putra Nuzhin, yang mengkonfirmasi bahwa itu orang dalam video itu adalah ayah mereka. Masih belum jelas bagaimana Nuzhin berakhir di tahanan.
Kedua putra Nuzhin, Ilya dan Nikita, mengatakan bahwa “seluruh keluarga menangis” setelah menonton video yang mengejutkan itu. “Dia adalah seorang tahanan Ukraina dan kemudian hal yang mengerikan terjadi padanya,”kata Ilya. “Semua kerabat menyalahkan Ukraina untuk ini. Apakah mereka tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padanya? Mengapa mengirim seseorang ke kematian?”
Mengutip sumber anonim dalam Grup Wagner, Gulagu.net menyatakan bahwa Prigozhin telah mengancam akan memblokir pertukaran tahanan di masa depan, jika Ukraina menolak untuk menyerahkan Nuzhin kepada mereka,.
Surat kabar Rusia berbahasa Inggris, The Moscow Times, yang sekarang berbasis di Belanda setelah dilarang di Rusia sejak 2017, menyatakan Nuzhin adalah seorang terpidana pembunuhan “yang mendaftar ikut kelompok Wagner sebagai bagian dari upaya perekrutan napi dari penjara-penjara yang dilakukan Prigozhin baru-baru ini. Wagner menjanjikan amnesti bagi narapidana yang mau berperang di Ukraina, tetapi mengancam mereka dengan kematian jika mereka membelot.”
CNN telah menghubungi pihak berwenang Ukraina, menanyakan apakah Nuzhin dikirim kembali ke wilayah yang dikuasai Rusia dengan imbalan pembebasan tahanan perang Ukraina, atau apakah dia diculik tanpa sepengetahuan mereka.
Pada Jumat (11/11) lalu, Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 45 tentara Ukraina telah kembali dari penahanan dalam putaran lain pertukaran tahanan. Anastasia Kashevarova, mantan penasihat tokoh terkemuka dalam Parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, mengatakan pertukaran itu termasuk anggota Wagner, tetapi dia tidak mengidentifikasi mereka.
Ditanya tentang video itu, Senin (14/11) lalu Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, “Kami tidak punya komentar. Kami tidak tahu apa itu dan seberapa benar itu. Itu bukan urusan kami.”
Prigozhin dilaporkan sebagai salah satu orang kepercayaan Putin – begitu dekat sehingga pers Rusia menjulukinya sebagai “koki” Putin, setelah perusahaan catering miliknya banyak melayani pesta-pesta Kremlin. Pada September lalu ia mengaku mendirikan Grup Wagner setelah bertahun-tahun menyangkal keterlibatannya dengan kelompok pembunuh bayaran tersebut. [CNN/Express.co.uk]