- Kisah Pavel Durov dimulai dengan menebar uang ke pejalan kaki dari atas jendela kantor untuk menandai sukses pertama.
- Terakhir, Durov membaggakan diri menjadi ayah biologis seratus anak di belasan negara.
JERNIH — Suatu hari di tahun 2012, pejalan kaki di depan kantor VKontakte — tak jauh dari toko buku bersejarah Nevsky Prospekt di St Petersburg — dibuat kaget ketika uang kertas dalam jumlah besar melayang turun dari langit.
Semua mencoba menggapai pecahan besar rubel di udara, atau berebut memungut uang-uang itu setelah berada di bawah, beradu kepala tak masalah, apalagi tangan terinjak. Semua yang terlibat tak bertanya siapa yang melakukannya, kecuali beberapa orang yang melihat ke jendela kantor tepat di atas kepala mereka.
Tidak ada yang tahu berapa juta, atau mungkin miliar, rubel yang ditebar dari atas kantor VK. Yang pasti, pejalan kaki di depan kantornya terus meningkat sejak peristiwa itu karena setiap orang berharap Durov melakukannya lagi.
Itulah aksi kontroversi Pavel Durov, miliarder pendiri Telegram yang kini ditahan otoritas Prancis, pertama. Ia sedang merayakan sukses pertamanya dengan VKontakte (VK) — jejaring sosial yang melayani kebutuhan pengguna berbahasa Rusia. VK mengalahkan Facebook di negara-negara bekas Uni Soviet.
Tahun 2006, saat baru lulus dari Universias St Petersburg, Durov meluncurkan VK — jejaring sosial yang melayani kebutuhan pengguna berbahasa Rusia. VK dengan cepat mengalahkan Facebook di negara-negara eks Uni Soviet.
Selama lima tahun lebih sosok Durov sebagai pendiri VK relatif tak diketahui. Ia tak menampakan diri di media, bahkan di aplikasi yang dibuatnya. Ia menjadi sosok misterius, sampai aksi tebar uang dari atas kantornya.
Setelah tebar uang itu, Durov populer. Publik tanah kelahiran menjulukinya Zuckerberg Rusia. Namun, segalanya berubah setelah konflik kepemilikan VK dan berselisih dengan Kremlin.
Durov menyebut diri penganut paham kebebasan. Ia memperjuangkan kerahasiaan di Internet, enkripsi dalam perpesanan, dan menolak menyerahkan data penggunaka ke Badan Intelejen Rusia (FSB).
Tahun 2014 Durov menjual VK, dan meninggalkan rusia dengan gaya khas-nya. Ia mengunggah gambar lumba-lumba dan slogan ‘So Long and Thanks for All the Firsh’ — judul dalam serial fiksi ilmiah terkenal Hitchhiker’s Guide to the Galaxy.
Ie bepergian dari satu ke lain negara bersama Nikolai, saudaranya, seraya membangun Telegram. Tahun 2013, Durov Bersaudara meluncurkan Telegram dan menetap di Dubai.
Saat bersamaan ia memperoleh kewarganegaraan dari St Kitts and Nevis, negara kecil di Karibia, serta memperoleh kewarganegaraan Prancis, Agustus 2021, lewat prosedur tidak banyak diketahui dan sangat dirahasiakan.
Telegram menikmati kesuksesan luar biasa dalam waktu singkat, karena menampilkan diri sebagai pembela kebebasan individu, menolak sensor, dan melindungi kerahasiaan pengguna. Rusia marah dan pengadilan Moskwa memerintahkan pemblokiran Telegram.
Publik Rusia juga marah. Tiga hari kemudian pengunjuk rasa secara ironis membanjiri markas FSB dengan pesawat kertas simbol Telegram. Sejak saat itu Rusia menghentikan upaya memblokir Telegram.
Telegram melayani siapa saja; pemerintah dan Rusia. Aplikasi ini berperean penting dalam perang Rusia di Ukraina, yang didokumentasikan para blogger kedua pihak. Hampir setiap hari selalu ada laporan, analisis, dan video, tentang pertempuran kedua negara.
Z-blogger, saluran pro-Moskwa yang mendukung perang, sangat berpengaruh dan terkadang kritis terhadap stragegi militer Rusia.
Penyendiri
Durov menganut kebebasan. Ia juga bukan sosok yang hobi menebar komentar atau kerap merindukan permintaan wawancara. Namun ia menjadi sosok terbuka dengan permintaan wawancara media non-tradisional.
April 2024, ia duduk bersama jurnalis ultra-konservatif Tucker Carlson untuk berdiskusi panjang lebar. Durov terlihat nyaman dan banyak bicara.
“Orang-orang menyukai kebebasan. Mereka menyukai privasi, kebebasan, dan ada banyak alasan mengapa seseorang beralih ke Telegram,” kata Durov kepada Carlson.
Durov juga tidak malu mengunggah pesan di Telegram, dengan emngaku menjalahi hidup sendiri, tidak makan daging, alkohol, dan menyeruput kopi. Ia selalu berpakaian hitam, seperti aktor Keanu Reeves dalam Matrix.
Juli 2024 lalu Durov membanggakan diri sebagai ayah biologis seratus anak berkat sumbangan spermanya ke belasa negara. Menurut Durov, apa yang dilakukannya adalah tuags kewarganegaraan dalam sikap mengasuh anak.
Forbes memperkirakan kekayaan Durov 15,5 miliar dolar AS, atau Rp 238 triliun. Namun, toncoin — mata uang kripto yang buatannya — anjlok 15 persen sejak penangkapan Durov di Paris.
Telegram memiliki 900 juta pengguna, dan ditargetkan mencapai satu miliar tahun depan. Namun, aplikasi perpesanan ini meresahkan semua negara; Rusia, Eropa, dan mungkin belahan dunia mana pun.