Site icon Jernih.co

Rashida Tlaib: Jangan Berikan Uang Pajak AS untuk Para Penindas Palestina

Rashida Tlaib

Kita harus menghentikan uang pembayar pajak kita digunakan untuk menindas rakyat Palestina dengan kekerasan. Baru minggu ini Israel menghancurkan dan meratakan rumah satu keluarga Palestina di desa tercinta Turmusaya.

JERNIH—Wakil Rakyat Rashida Tlaib (Demokrat-Michigan) pada Sabtu (10/7) lalu mencuit di Twitter tentang pembongkaran rumah rumah warga Palestina-Amerika di Tepi Barat, Muntasir Shalabi. Tlaib juga menyerukan untuk menghentikan aliran dolar pembayar pajak AS kepada Israel, yang digunakan untuk “menindas orang-orang Palestina dengan kekerasan”.

“Baru minggu ini Israel menghancurkan dan meratakan rumah satu keluarga Palestina di Desa Turmus Aiya. Untuk apa? Tidak manusiawi dan keji!” kata Tlaib, yang lahir dari orang tua Palestina yang berimigrasi ke AS.

Kita harus menghentikan uang pembayar pajak kita digunakan untuk menindas rakyat Palestina dengan kekerasan. Baru minggu ini Israel menghancurkan dan meratakan rumah satu keluarga Palestina di desa tercinta Turmusaya. Untuk apa? Untuk tidak manusiawi. https://t.co/nR25TaYi1K. — Rashida Tlaib (@RashidaTlaib) 10 Juli 2021

Shalabi telah didakwa karena membunuh Yehuda Guetta, 19, dalam penembakan di Tapuah Junction pada awal Mei. Dia juga didakwa atas percobaan pembunuhan terhadap dua siswa lain yang terluka dalam penembakan itu.

Tlaib dalam twit itu juga mengingatkan bahwa “pemerintah apartheid bukanlah pemerintah  demokrasi.”

Tweet Tlaib mengutip tweet dari Quds News yang menunjukkan cuplikan penghancuran rumah Shalabi. “Dengan demikian tentara pendudukan menghancurkan rumah tahanan Muntasir Shalabi,” tulis tweet Quds.

Penghancuran rumah itu terjadi ketika pemerintahan Biden dilaporkan bentrok untuk pertama kalinya dengan Perdana Menteri Naftali Bennett, menyatakan bahwa mereka telah memprioritaskan menekan Israel untuk menghentikan kebijakan keji menghancurkan rumah-rumah Palestina.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam laporan The Jerisalem Post disebut “secara pribadi campur tangan dan berbicara dengan “rekan senior Israel” sebelum pembongkaran,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

Penghancuran rumah Shalabi memicu kecaman dari Kedutaan Besar AS. “Rumah seluruh keluarga tidak boleh dihancurkan karena tindakan satu individu,” kata juru bicara kedutaan.

“Kami percaya sangat penting bagi semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang memperburuk ketegangan dan melemahkan upaya untuk memajukan solusi dua negara yang dinegosiasikan; ini tentu saja termasuk penghancuran rumah-rumah Palestina sebagai hukuman,” tambah juru bicara itu.

“Perdana Menteri menghargai dan menghormati AS,” kata seorang sumber di kantor Bennett. “Pada saat yang sama, [perdana menteri] bertindak semata-mata sesuai dengan pertimbangan keamanan Negara Israel dan kebutuhan untuk melindungi kehidupan warga Israel,” kata sumber itu. [The Jerusalem Post]

Exit mobile version