- Sejak vaksinasi dimulai 27 Desember 2020, 23 orang meninggal.
- Dari jumlah itu, 19 meninggal akibat efek samping vaksin.
- Jadi, tidak perlu khawatir. Yang meninggal kebanyakan lansia.
JERNIH — Sedikitnya 13 orang meninggal akibat efek samping vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech, namun Badan Obat Norwegia melihat tidak ada yang mengkhawatirkan.
Badan Pengawas Obat-obatan Norwegia mengatakan seluruh korban adalah orang lanjut usia dengan fisik lemah, dan memiliki reaksi kuat terhadap suntikan vaksin.
“Kami tidak melihat ada yang mengkhawatirkan dengan angka-angka ini,” kata Dr Steinar Madsen, direktur medis Badan Pengawas Obat-obatan Norwegia.
Norwegia meluncurkan vaksinasi Covid-19 pada 27 Desember 2020. Penghuni panti jompo masuk dalam daftar prioritas.
Sebanyak 23 orang meninggal tak lama setelah menerima suntikan. Petugas medis Norwegia sedang mengevaluasi semua kasus, dan mengaitkan 13 di antaranya sebagai efek samping vaksin.
“Kematian terjadi pada orang tua dan orang lemah dengan penyakit bawaan,” kata Dr Madsen.
Norwegia berpenduduk lima juta. Setiap pekan antara 350 sampai 400 penghuni panti jompo meninggal. Ia memperkirakan beberapa penghuni jompo tidak bereaksi dengan baik terhadap vaksin.
Ada juga 29 orang penerima vaksin yang mengalami efek samping signifikan, termasuk sembilan kasus serius dan tujuh kasus ringan. Semua vaksin Covid-19, kata Dr Madsen, terkadang menyebabkan reaksi merugikan seperti demam dan mual.