Hitler dikenal di wilayahnya sebagai aktivis hak-hak sipil dan pejuang anti-apartheid yang komit dan konsisten.
JERNIH– Adolf Hitler meraih hampir 85 persen suara pemilihan umum lokal di wilayah Oshana, Namibia, November lalu. Adolf Hitler Uunona yang berasal dari Partai SWAPO yang berkuasa itu dilantik sebagai anggota Dewan Distrik utara Ompundja di wilayah Oshana, Rabu (2/12) lalu.
Hitler dikenal di wilayahnya sebagai aktivis hak-hak sipil dan pejuang anti-apartheid yang komit dan konsisten. Hitler mengatakan dirinya tidak pernah memikirkan nama yang diberikan ayahnya itu saat tumbuh dewasa.
Menurut Hitler kepada media Jerman “Bild“, ayahnya mungkin tidak mengerti siapa sosok Adolf Hitler sebenarnya. Dia sendiri sejak remaja biasa menggunakan nama lengkapnya di depan umum tanpa beban apa pun.
“Baru setelah saya tumbuh dewasa saya menyadari bahwa orang ini yang ingin menaklukkan seluruh dunia,” kata Hitler kepada “Bild“. “Dan tentu saja saya tidak ada hubungannya dengan hal-hal tersebut.”
Namibia, yang terletak di barat daya Afrika, adalah salah satu daerah jajahan Jerman di Afrika antara tahun 1884 dan 1915. Karena itu nama-nama Jerman menjadi lazim di negara ini, bahkan di sana terdapat komunitas kecil yang sehari-hari berbahasa Jerman.
Dikenal kemudian sebagai Deutsch Suedwest Afrika (Jerman Barat Daya Afrika), daerah jajahan itu kemudian diserang tetangganya, Afrika Selatan, pada tahun 1915. Negara tersebut kemudian dikuasai Afrika Selatan, sampai Namibia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1990.
Partai SWAPO adalah partai terkuat di Namibia dan telah memerintah negara itu sejak kemerdekaan. Dalam pemilihan umum 2019, SWAPO berhasil mempertahankan mayoritas. Partai ini mulai kehilangan dukungan karena berbagai skandal korupsi. Dalam pemilihan lokal pada 30 November lalu, SWAPO kalah di sekitar 30 kota dan desa.
Salah satu bagian sejarah paling kelam selama penjajahan Jerman adalah apa yang disebut “genosida yang terlupakan”, ketika sekitar 80.000 pemberontak dari etnis Herero, Nama dan San dibunuh oleh Kekaisaran Jerman antara tahun 1904 dan 1908.
Hingga kini hubungan antara Jerman dan bekas daerah jajahannya masih rumit. Namibia baru-baru ini menyebut tawaran reparasi dari Jerman senilai 10 juta euro sebagai balasan bagi “penghinaan terhadap Namibia”. Namibia sekarang menyatakan akan terus menuntut agar tawaran itu ditinjau kembali dan direvisi. [africanews.com/DPA/BBC]