JAKARTA-Ternyata yang kekurangan alat pelindung diri (APD) bukan hanya rumah sakit di Indonesia. Sebuah rumah sakit di New York bahkan menggunakan trash bag atau kantong sampah untuk pakaian pelindung karena minimnya APD.
Sebagaimana diketahui, Amerika mengalami lonjakan cukup signifikan jumlah pasien terpapar Convid-19. Hingga Rabu (25/3/2020) malam, jumlah warga New York yang positif terpapar lebih dari 33.000 kasus. Setiap hari jumlah orang yang dilaporkan meningkat lebih dari 7.000 dari hari sebelumnya. Tercatat 366 orang meninggal akibat tak tertolong.
New York City yang padat penduduk dan sibuk menjadi tepat paling rawan terjadinya penyebaran dan penularan Convid-19.
Baca juga: Tanpa APD Standar Tenaga Kesehatan Ancam Mogok
Sebuah unggahan foto di Facebook membuat banyak orang tersentuh. Dalam foto itu Nampak tiga orang perawat di Rumah Sakit Mount Sinai West, tengah bergaya di Lorong rumah sakit dengan mengenakan kantong plastik besar yang disulap menjadi pakaian pelindung sementara.
Dalam foto itu, salah satu perawat yang berdiri ditengah tampak membawa sebuah kotak terbuka. Kotak itu adalah tempat kantung sampah Hefty “Strong” berukuran 33 galon yang kini mereka gunakan untuk jubah pelindung. Dalam kotak itu biasanya berisi 20 kantung sampah.
Baca juga: Menhan Kerahkan Pesawat TNI Jemput Alat Kesehatan Dari Cina
Dilansir New York Post, pemilik Facebook, Diana Tores mengunggah foto itu dan menyertakan tulisan; “TIDAK ADA LEBIH BANYAK GAUN DI RUMAH SAKIT,”.
“TIDAK ADA BANYAK MASKER DAN (terpaksa) MENGGUNAKANNYA KEMBALI … PERAWAT KEHABISAN MASKER SELAMA KRISIS COVID-19.”
Diana juga menyertakan tagar #heftytotherescue, #riskingourlivestosaveyours dan #pleasedonateppe, di mana “ppe” mengacu pada Personal Protective Equipment.
Baca juga: Polda Jabar: Tak Patuh Tinggal di Rumah, Fotomu Hiasi Buku Yasin
Dari unggahan itu Diana nampaknya ingin menunjukkan inovasi yang dia dan kawannya lakukan dalam menghadapi kekurangan APD ditengah kondisi kota New York terjangkiti wabah Covid-19. New York Post melaporkan, Kious Kelly, asisten manajer keperawatan di rumah sakit tersebut yang berusia 48 tahun, meninggal Selasa malam setelah dites positif virus Corona sekitar dua ming