- Virus yang gampang menular lebih berbahaya dibanding virus mematikan.
- Virus gampang menular menyebabkan sistem kesehatan negara mana pun ambruk.
- Apakah vaksin efektif melawan strain baru? Belum ada bukti.
JERNIH — Vaksinasi sedang berlangsung, tapi dunia dikejutkan kemunculan dua strain baru virus korona, disebut strain Inggris dan Afrika Selatan.
Strain Inggris, yang muncul di Kent, dianggap lebih menular. Belakangan, strain Afsel yang dianggap lebih mengerikan dan berpotensi menyebabkan vaksin tak efektif.
Inilah yang kita ketahui dan tidak kita ketahui tentang virus mutasi.
Apa itu virus mutasi?
Semua virus bermutasi saat bereplikasi untuk beradaptasi dengan lingkungan. Ilmuwan melacak beberapa mutasi Sars-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 sejak kali pertama muncul di Cina akhir 2019.
Sebagian besar mutasi tidak mengubah secara material; virulensi maupun kemampuan menularkan. Namun, satu varian mutas, disebut B117 — kemungkinan muncul di Inggris, September 2020 — menurut Imperial College London cepat menular dan terdeteksi di beberapa negara; AS, Prancis, India, dan masih banyak lagi.
Varian lain, 501.V2, terdeteksi di Afsel, Oktober 2020, dan sejak itu menyebar ke beberapa negara, termasuk Inggris dan Prancis.
Keduanya varian memiliki banyak mutasi, terutama protein lonjakan — bagian pada virus yang menempel di sel manusia dan membantu penyebaran.
Secara khusus, versi mutasi memiliki domain pengikatan reseptor yang dibuah, dikenal sebagai N501Y, dan terletak pada protein lonjakan virus yang memungkinkan akses lebih muadh ke reseptor ACE2 dalam sel manusia.
Inilah yang membuat versi mutasi berpotensi lebih menular dibanding galur lainnya.
Pusat Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan meski tidak ada hubungan yang jelas antara ikatan ACE2 yang ditingkatkan dan peningkatan transmisi, masuk akal hubungan seperti itu ada.
Apakah kedua varian lebih menular?
Beberapa penelitian terbaru, belum ditinjau sejawat, menyimpulkan varian Sars-CoV-2 Inggris kemungkinan lebih menular.
Komite ahli NERVTAG, yang menasehati pemerintah Inggris, memperkirakan strain baru 50 sampai 70 persen lebih menular.
Tim London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) membenarkanhal itu. Pekan lalu peneliti darin Imperial College London mersilis hasil sutdi terhadap ribuan urutan genetik Sars-CoV-2 yang ditemukan di Inggris antara Oktober sampai Desember.
Varian baru, menurut hasil penelitian itu, memiliki keunggulan transmisi substansial, dengan tingkat reproduksi antara 0,4 dan 0,7 lebih tinggi daripada virus yang tidak bermutasi.
Studi pendahuluan tentang strain Afsel juga menyimpulkan bahwa varian ini lebih menular dibanding Sars-CoV-2 biasa.
Bruno Coignard, ahli penyakit menular Prancis, mengatakan penyebaran strain Inggris karena faktor kombinasi. “Tidak hanya karakteristik virus, tapi juga tindakan pencegahan dan pengendalian yang dilakukan,” katanya.
Apakah keduanya lebih berbahaya?
Tidak ada bukti kedua strain Inggris dan Afsel lebih mematikan dari virus Sars-CoV-2 biasa. Namun peningkatan penularan saja menimbulkan masalah besar, mengingat persentasi kecil namun konsisten pasien Covid-19 yang butuh perawatan rumah sakit.
“Peningkatan penularan menghasilkan tingkat kejadian jauh lebih tinggi,” kata Coignard. “Bahkan, dengan kematian yang sama, berarti akan ada tekanan signifikan pada sistem kesehatan.”
Adam Kucharski, ahli epidemiologi di LSHTM, mengatakan virus yang 50 persen lebih menular akan menjadi masalah dibanding virus yang 50 persen lebih mematikan.
Jika angka kematian meningkat 50 persen, jumlah kematian meningkat menjadi 193.
Apakah vaksin akan efektif?
Ketika kampanye vaksinasi sedang berlangsung di seluruh dunia, adakah alasan untuk takut virus hasil mutasi mungkin tidak mempan vaksin.
Bagaiaman pun, vaksin messenger RNA yang dikembangkan Pfizer-BioNTech dan Moderna mengelabui tubuh untuk memproduksi protein lonjakan virus — bagian yang tepat dari patogen yang telah bermutasi ke versi baru.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Inggris (ECDC) mengatakan terlalu dini mengetahui apakah mutasi akan berdampak pada kemanjuran vaksin.
Henry Walke, dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menuar AS (CDC), mengatkan para hali yakin vaksin kami efektif melawan virus mutasi.
Francois Balloux, profesor Biologi Sistem Komputasi dan Direktur di Institut Genetika Universitas College London, mengatakan mutasi protein lonjakan strain Afsel membantu virus melewati perlindungan kekebalan yang diberikan oleh infeksi atau vaksinasi sebelumnya.
Apa yang dapat kita lakukan?
Coignard mengatakan mungkin yang bisa kitalakukan adalah penundaan maksimun dua strain baru ini. Sebab, tidak mungkin memberantas dua strain baru sepenuhnya.
ECDC mengatakan negara-negara yang belum memiliki kasus strain baru harus memperlihatkan upaya penyebaran, seperti yang mereka lakukan di awal pandemi.
Negara-negara itu harus melakukan tes, karantina pendatang baru, pelancakan kontak, dan perjalanan terbatas.
Disarankan kepada setiap negara untuk melakukan pengawasan ketat, agresif, dan pengujian meluas. Tetaplah pada protokol kesehatan yang sudah ada; mengenakan masker, menghindari kerumunan, memberi ventilasi pada ruang, dan mencuci tangan.