- Mohamad Salah termotivasi memperbaiki situasi final 2018, ketika dia ditarik keluar lapangan akibat cedera.
- Klopp mengatakan jika Liverpool memenangkan laga ini, itu bukan karena peristiwa 2018 di Kyiv.
JERNIH — Pelatih Liverpool Juergen Klopp tidak ingin menggunakan kata ‘balas dendam’ untuk menggambarkan pertemuannya dengan Real Madrid di final Liga Champions, Sabtu 28 Mei atau Minggu 29 Mei dini hari.
“Saya tidak percaya balas dendam, dan balas dendam bukan ide yang fantastis,” kata Klopp seperti dikutip Marca.
Liverpool kali terakhir bertemu Real Madrid di final Liga Champions 2018. Sergio Ramos melanggar keras Mohamad Salah, yang membuat pemain asal Mesir itu keluar lapangan.
The Reds, julukan Liverpool, kehilangan ketajaman dan Real Madrid leluasa mencetak gol untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-1.
Klopp mengenang kekalahan itu sebagai sesuatu yang sulit diterima. Selain karena Salah ‘dibuat’ cedera dan keluar lapangan, tapi juga cara Liverpool kebobolan gol.
Mohamad Salah sangat termotivasi menghadapi laga ini. Ia ingin memperbaiki situasi 2018 dan meraih gelar Liga Champions kali kedua bersama Liverpool.
Menurut Klopp, keinginan Salah bisa dipahami. “Namun jika kami memenangkan final ini, itu bukan karena balas dendam atas kekalahan 2018,” katanya.
Klopp juga berbicara tentang Carlo Ancelotti, yang dikenalnya sejak derby Merseyside antara Liverpool vs Everton di Liga Primer.
“Ancelotti adalah salah satu manajer paling sukses di dunia,” Klopp memuji. “Dia adalah panutan dalam cara menangani semua kesuksesan.”